Mohon tunggu...
SUDARYANTO
SUDARYANTO Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Father, Teacher and Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tirakatan, Tradisi Bumi Sukowati

28 Mei 2023   01:18 Diperbarui: 28 Mei 2023   01:33 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana malam tirakatan/Dokpri

Tepatnya Jumat, 26 Mei 2023 seluruh masyarakat di Kabupaten Sragen serentak menggelar tirakatan dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Sragen ke 277.

Kegiatan malam tirakatan tersebut di selenggarakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sragen yang dipusatkan di Krikilan Kecamatan Masaran, tingkat Kecamatan, tingkat desa atau kelurahan dan seluruh RT yang ada di Kabupaten Sragen.

Salah satu RT yang turut menggelar malam tirakatan yaitu Perumahan Griya pesona Asri RT 23 Desa Sidoharjo Sragen. Adapun hari jadi Kabupaten Sragen ke 277 tahun 2023 ini mengusung tema "Bangga Sragen, Gotong Royong Nyawiji Kanggo Sukowati". 

Dalam kegiatan malam tirakatan di Perumahan Griya Pesona Asri tersebut tampak seluruh warga tumpah ruah di salah satu jalan yang ada diperumahan. Tua, muda bahkan anak-anak pun bersatu padu turut hadir dan meramaikan kegiatan malam tirakatan tersebut.

Mereka antusias mengikuti acara demi acara yang telah ditentukan dari pemerintah daerah Kabupaten Sragen hingga usai kegiatan.

Kegiatan malam tirakatan diwali dengan pembukaan, atur pambagyo harjo atau sambutan oleh ketua RT, Waosan ringkes hadegipun Kabupaten Sragen (pembacaan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Sragen), Waosan sambutan Bupati (pembacaan sambutan Bupati), Pemotongan tumpeng dipun awiti donga (pemotongan tumpeng diawali doa) dan Penutup. 

Ketua RT dalam sambutanya menyampaikan arahan dan nasehat kepada seluruh warga.

"Saya berharap setiap warga bisa menjadi saudara bagi tetangga lainya, jika tidak bisa menjadi saudara yang baik paling tidak bisa menjadi tetangga yang baik bagi orang-orang disekitarnya. karena pada dasarnya kita semua adalah makhluk sosial yang tidak bisa terlepas dari bantuan atau pertolongan orang lain."

Pemotongan tumpeng/dokpri
Pemotongan tumpeng/dokpri

Sebagai puncak acara yakni pemotongan tumpeng ketua RT secara ceremoni memotong tumpeng yang telah disediakan oleh panitia dan memberikan kepada sesepuh (orang yang dituakan) di lingkungan setempat. Hal ini sebagai bentuk penghormatan yang muda kepada orang yang lebih tua. 

Hingga acara ditutup  warga tidak langsung bergegas pulang, sebagian warga melanjutkan malam tirakatan yang identik dengan "lek lek an" (begadang dalam bahasa indonesia) sembari berbincang-bincang dengan warga lainya hingga larut malam.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun