Ruang Publik untuk Perempuan Â
Sebaliknya kanal Youtube #DrinkWithBoy Boy William menghadirkan Rachel. Selebgram ini memberikan klarifikasi tentang kaburnya dirinya dari Wisma Atlet sebagai tempat karantina sepulang dari luar negeri. Rachel memohon maaf pada Petugas Gugus Covid-19 dan Pemerintah karena melanggar aturan dari Pemerintah untuk karantina sepulang dari luar negeri.Â
Rachel juga meminta maaf pada masyarakat luas karena telah menimbulkan huru-hara. Dia juga menyesal dan tidak membenarkan alasannya bahwa karena rindu anak-anaknya sehingga tidak menjalani karantina. Atas beberapa kesalahan yang dijalankan tersebut, Rachel pun bersedia untuk menjalani hukuman yang  setimpal.
Untuk masalah tentang anak-anak yang dibawa Rachel ke Bali dengan pesawat, Rachel mengklarifikasi bahwa Rachel sudah mendapat ijin dari maskapai penerbangan. Lebih lanjut tentang waktu perayaan ulang tahunnya di Bali, Rachel menjelaskan ke publik bahwa waktu itu adalah masa dia telah selesai menjalani karantina.
Program tanya jawab dilakukan oleh Boy William ke Rachel untuk mengklarifikasi langsung kasus Rachel yang viral. Program ini merepresentasikan tentang kepedulian Boy William terhadap kasus yang menimpa Rachel. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh host mewakili keingintahuan netizen terhadap kasus Rachel. Netizen mendesak Rachel dengan memviralkan kasusnya.Â
Melalui program tersebut Rachel memberikan klarifikasi yang ditunggu-tunggu oleh netizen. Keadaan ini menggambarkan pendapat bell hooks (1984) tentang solidaritas dari seorang laki-laki ke perempuan yang disebut sebagai comrade.Â
Program #DrinkWithBoy menunjukkan bahwa Boy William memberikan ruang dan waktu bagi Rachel untuk berani mengklarifikasi ke publik tentang kasus yang menyeret namanya. Suatu bentuk riil solidaritas untuk membantu Rachel membuka suara seperti yang diinginkan oleh netizen hingga dapat meredakan hujatan yang ditujukan pada dirinya.
Klarifikasi Rachel melalui kanal milik Boy menarasikan apa yang disebut oleh bell hooks (1984) sebagai kekuatan dasar personal (personal basic power). Ada tiga komponen dari  personal basic power yang dipraktikkan saat melakukan klarifikasi tersebut.Â
Pertama 'energy', yakni sumber daya yang dimiliki oleh Rachel berupa kebesaran hati  dan semangat untuk bertanggung jawab terhadap semua tindakan yang telah dilakukan. Energi muncul dari empati yang diberikan oleh Boy.
Kemudian semangat tersebut mendorong Rachel untuk melakukan 'action' berupa mengklarifikasi di publik melalui kanal Boy. Action ini sebagai poin ke dua. Poin ketiga adalah 'effective interaction' antara Rachel dan Boy sehingga Rachel mampu mencapai 'prestasi' dengan penuh keberanian dan kejujuran untuk meminta maaf, menyesal, dan bersedia dihukum atas perbuatannya yang salah.
Rachel pun mendatangi Polda Metro Jaya setelah melakukan klarifikasi di kanal Boy. Keadaan ini menggambarkan 'effort' Rachel untuk menghentikan hujatan netizen sebagai 'sexist oppression'. Â