Seperti yang kita ketahui di khalayak umum, seringkali dakwah dianggap hanya sebatas ucapan-ucapan indah tanpa dampak nyata atau khutbah rutin yang terdengar monoton. Namun, sesungguhnya dakwah itu lebih dari sekadar kata-kata. Melainkan sebuah ilmu dan seni yang membutuhkan landasan pemikiran yang kokoh supaya setiap pesan yang disampaikan dapat menyentuh hati yang mendengar serta membimbing perilakunya. Untuk itu, setiap seruan kebaikan yang efektif lahir dari prinsip-prinsip filsafat dakwah yang menjadi fondasi, strategi, dan metode ketika berdakwah. Beberapa prinsip-prinsip tersebut diantaranya ialah :
1. Prinsip Kebenaran
Prinsip yang merujuk pada penyampaian pesan Islam berdasarkan wahyu Allah Swt., yang bersifat mutlak dan universal. Pada prinsip ini menekankan bahwa dalam berdakwah harus berlandaskan ajaran Islam, baik dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Karena keduanya merupakan sumber hukum yang otentik, terjaga keasliannya sejak diturunkan, sehingga tidak diragukan lagi kebenarannya. Dengan berpegang pada sumber-sumber ini, setiap pesan dakwah dapat menjadi kuat, dapat dipercaya, dan mampu membimbing masyarakat menuju kebaikan, sesuai syari'at dan akhlak yang mulia.
2. Prinsip Keadilan
Dalam prinsip ini, dakwah harus disampaikan dengan adil dan objektif. Menghormati hak setiap individu, memperlakukan semua pihak secara setara, dan tidak bersikap diskriminatif. Dengan berpegang teguh pada prinsip ini seorang da'i akan disegani oleh masyarakat (mad'u) serta dakwahnya tidak hanya sebagai penyampaian ajaran secara formal, tetapi juga menghadirkan rasa kedamaian, ketenangan, dan kesetaraan dalam masyarakat. Sehingga pesan yang disampaikan terasa hangat, tulus, dan meyakinkan. Dengan prinsip inilah yang mampu menjangkau semua lapisan masyarakat, membangun kerukunan, dan meyakinkan masyarakat bahwa pesan yang disampaikan menjadi nyata dan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
3. Prinsip Kesejahteraan
Prinsip kesejahteraan menegaskan bahwa dakwah tidak hanya berorientasi pada aspek spiritual semata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan umat secara menyeluruh. Dakwah yang berlandaskan prinsip ini mendorong masyarakat untuk mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kualitas moral, serta membangun hubungan yang harmonis. Selain itu, prinsip ini tidak hanya menjadikan dakwah sekadar pengajaran, tetapi juga sebagai media transformasi yang mampu membawa perubahan nyata dalam kehidupan individu maupun bermasyarakat. Dengan kata lain, prinsip ini menekankan bahwa dakwah bukan hanya sebatas teori atau nasihat semata, tetapi juga mampu menghadirkan manfaat-manfaat bagi kehidupan umat.
Pemahaman terhadap prinsip-prinsip tersebutlah yang akan menjadi kompas bagi seorang da'i dalam menyampaikan dakwahnya. Sehingga setiap seruan yang ia sampaikan dapat berdampak nyata serta dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. Landasan ini membantu da'i ketika memilih pendekatan yang relevan dengan kondisi masyarakat, untuk memastikan bahwa dakwah tidak sekadar terdengar, tetapi juga mampu membina, menginspirasi, dan menghadirkan manfaat dalam kehidupan sehari-sehari.
Setelah adanya prinsip-prinsip filsafat dakwah yang menjadi dasar dalam kegiatan berdakwah. Terjadilah sebuah integrasi antara filsafat dakwah dan ilmu dakwah yang menjadi bentuk penerapan dari prinsip-prinsip dakwah tersebut. Melalui integrasi tersebut kegiatan berdakwah dianggap akan menjadi lebih efektif dan memiliki makna yang mendalam. Adapun hasil dari integrasi antara filsafat dakwah dengan ilmu dakwah dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu :
1. Pendekatan Normatif dan Empiris
Dakwah tidak hanya berpedoman pada ajaran normatif keagamaan, tetapi juga mempertimbangkan kondisi sosial dan psikologi masyarakat.
2. Dakwah Berbasis Ilmu
Setiap kegiatan berdakwah harus didasarkan pada pengetahuan yang logis, bijaksana, objektif, dan ilmiah bukan hanya sekadar intuisi atau ucapan tanpa fakta yang bersifat subjektif.
3. Keselarasan Tujuan dan Metode
Antara tujuan dan metode berdakwah harus seimbang, supaya pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
4. Implikasi Praktis
Integrasi ini mendorong da'I untuk tidak hanya memahami suatu konsep, melainkan harus menerapkannya secara langsung dalam sebuah tindakan nyata untuk menentukan keberhasilan sebuah kegiatan dakwahnya.
Tanpa pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip filsafat dakwah dan integrasi antara filsafat dakwah dan ilmu dakwah, seruan kebaikan yang dijalankan hanya akan menjadi gema kosong, terdengar tetapi tidak menghasilkan perubahan yang nyata dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, memahami prinsip-prinsip dasar filsafat dakwah menjadi kunci yang harus dipahami oleh seorang da'i, supaya seruan dakwah yang dijalankan mampu manyentuh hati serta menghasilkan perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI