Masalah Sosial dan Emosional
Ketergantungan pada dunia virtual dapat membuat seseorang mengisolasi diri dari lingkungan sosial nyata. Beberapa pemain juga dapat mengalami stres atau frustrasi ketika kalah dalam permainan.
Masalah Finansial
Sistem pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) membuat pemain sering tergoda untuk mengeluarkan uang demi mendapatkan item tertentu. Tanpa kontrol yang baik, hal ini bisa menyebabkan pemborosan.
Paparan Konten Negatif
Sebagian game mengandung unsur kekerasan atau perilaku agresif yang bisa memengaruhi karakter dan moral pemain muda jika tidak ada pengawasan dari orang tua.
Upaya Mengatasi Dampak Negatif
Untuk meminimalkan dampak negatif, diperlukan sinergi antara keluarga, sekolah, dan pemerintah:
Orang tua perlu menerapkan pengawasan dan batasan waktu bermain, serta memberikan alternatif kegiatan positif di dunia nyata.
Sekolah dapat memberikan pendidikan literasi digital agar siswa mampu menggunakan teknologi dengan sehat dan produktif.
Pemerintah dapat mendukung regulasi tentang rating usia game serta kampanye edukatif tentang penggunaan internet dan game secara bertanggung jawab.
Selain itu, Generasi Z sendiri perlu membangun kesadaran diri untuk mengatur waktu bermain dan menyeimbangkan antara dunia virtual dan kehidupan nyata. Dengan disiplin dan kontrol diri, game dapat menjadi sarana pengembangan diri yang positif.
Kesimpulan
Perilaku Generasi Z terhadap game online di era saat ini mencerminkan adaptasi mereka terhadap perkembangan teknologi. Game online tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media sosial, wadah pembelajaran, dan bahkan peluang ekonomi baru.