Mohon tunggu...
Suciayu wulandari
Suciayu wulandari Mohon Tunggu... -

Sederhana, pendiam dan pekerja keras. selalu ingin menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. menganggap masalah sebagai tantangan untuk hidup yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kurikulum 2013

12 Desember 2014   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:26 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru ditetapkan oleh pemerintah untuk menghentikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaan di tahun 2013 dengan menjadikan  beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Di tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di kelas l,ll, lV, dan V sedangkan untuk SMP kelas Vll dan kelasVIII dan Sma kelas X dan XI. Diharapkan, pada tahun 2015 telah diterapkan di seluruh jenjeng pendidikan. Kurikulum 22013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dan perilaku. Dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam meteri pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terdapat di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dan sebagainya, sedangkan materi yang ditambahkan adalah Matematika. Materi pembelajaran tersebut (terutama Matematika) disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakakn menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang baru melakasanakan kurikulum ini selama satu semester pada tanggal 5 Desember 2014. (Wikipedia)

Kurikulum 2013 sebenarnya tidak terlalu efektif. Kerena sebagian besar siswa merasa sangat terbebani oleh materi dan tugas yang diberikan oleh guru. Terutama dalam meteri matematika yang lebih kompleks dan membingungkan. Selaian itu, banyaknya tuntutan dari program Kurikulum 2013 seperi memahami materi tanpa dampingan dari guru semakian membuat siswa merasa sulitan dalam memahaminya. Harapan pemerintah yang menginginkan pendidikan di dalam negeri seimbang dengan di luar negeri sangat sulih untuk di lakukan bila tidak mendapatkan respon yang baik dari dari masyarakat, terutama para siswa, dimana mau tidak mau siswalah yang menilai dan merasakan dari kurikulum yang diterapkan di Indonesia. Sebenarnya pencabutan kurikulum 2013 sangat disayangkan. Karena telah mengeluarakn biaya untuk keperluan belajar mengajar. mungkin akan lebih baik jika ada sedikit perbaikan mengenai kurikulum 2013. Sehingga keprluan yang telah di sediakan dapat dimanfaatkan kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun