Mohon tunggu...
AR. Sholikul HaDI
AR. Sholikul HaDI Mohon Tunggu... Editor - adalah sebuah abnalisa ekspresi Billie ekfish - poengamat sosial kemasyarakatan , tinggal di Pasti jawa Tengah

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaya Hidup

27 Juni 2021   06:16 Diperbarui: 27 Juni 2021   06:51 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin orang melihat keindahan hanya sebagai kebetulan saja . Namun bagi saya keindahan underline adalah suatu yang kompleks. 

Seseorang yang tampaknya sopan halus lembut Budi bahasa belum tentu indah sebab kejadian merupakan ringkasan peristiwa yang tak dapat dipungkiri.

Bahwa semua kondisi yang diharapkan terjadi , namun tidak seperti yang diharapkan adalah kegagalan.

Jatakan semakin penting suatu usaha makin makin suatu konsep keindahan dikejar . Indah yang dibilang indah adalah kehidupan . Drama, kamuflase, penipuan karakter , perrbedaan watak dan peran adalah keindahan . Bahkan penyakitan pun bentuk keindahan. Mari kita coba kelompokkan mana yang indah indah itu. Bahkan segmen kehilahan juga merupakan keindahan , lairnya sahrini , Shanti fanrtis yang dikelola artis senior merupakan keindahan tersendiri.

Gadis desa yang hitam kurus dan montok adalah cermin keindahan . Gadis kota yang kuning dan gembrot adalah keindaha.

Bagi seniman menyebarnya penyakitpun jadi keindahan . Kuncinya adalah hidup. Keindahan adalah hidup , hidup adalah keindahan.

Dalam kehidupan nyata kita dihadapkan dilema dan paradog palsu .karya kaya besar sebagai bentuk mutualisme kultural , mutatis mutandis pelajaran yang tak pernah sekesai.

Mekanisme kultural dalam kehidupan merupakan segmen terpadu yang harus dilalui sebagai pelajaran , bercinta , menikah , bercerai adalah proses .ilmu pengetahuan bahkan tidak mencakup nya . Ia hanya memaparkan sebagian saja sesuau disiplin intersubjejtif.

Kehidupan sudah tak perduli dengan preseden dan keindahan , semua falsi cerebral konsep. Kelimpahan yang error' ini objcto telahmembawa konsep kebenaran jadi kesalahan.maka intersubjeltifitas dijunjung tinggi.

Sholihul Hadi Alumni Filsafat IAIN sunankalijaga 1991 , pengamat sosial, budaya dan masyarakat. Tinggal di Pati Jawa Tengah , menulis di Sabdo Palon , Bratapos, Analisnews dan beberapa media online.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun