Mohon tunggu...
Subagiyo Rachmat
Subagiyo Rachmat Mohon Tunggu... Freelancer - ◇ Menulis untuk kebaikan (titik!)

(SR Ways) - Kita mesti peduli dengan sekeliling kita dan bisa berbagi sesuai kapasitas, kadar dan kemampuan masing-masing sebagai bagian dari masyarakat beradab.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekelumit tentang Kehebatan Para Tokoh Indonesia Abad 20 (5)

9 Juli 2020   18:30 Diperbarui: 9 Juli 2020   21:06 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

( Episode 8 Tokoh, dan Habibie mengakhiri Tokoh Abad 20)

Tulisan ini adalah akhir dari seluruh tulisan- yang terdiri dari 5 bagian, dimana bagian 1-4 sudah ditayangkan dalam empat tayangan sebelumnya- semoga bisa sedikit menjadi bahan refleksi bagi kita dalam menyambut Peringatan 75 Tahun Indonesia Merdeka.

Sepertinya baru saja kita memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 74 tahun lalu, kini kita sudah kembali berada di bulan Juli, insyaallah bulan depantepatnya tanggal 17 Agustus 2020 adalahtepat 75 tahun yang laluSoekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia menandatangani dan membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, sebuah tonggak yang sedemikian penting untuk mengawali perjalanan bangsa Indonesia kedepan pasca penjajahan!

Kemerdekaan adalah jembatan emas, demikian kata Soekarno ketika berpidato dalam sidang BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) 1 juni 1945. Di seberang “jembatan” itulah kelak akan ditata, bagaimana masyarakat Indonesia yang telah meraih kemerdekaan akan hidup dengan landasan filosofi Pancasila yang menjunjung tinggi kesetaraan dalam keberagaman.

Membaca kembali berbagai tulisan dan buku-buku sejarah perjuangan Indonesia abad-abad lampau walau tak mendetail, mengingatkan kita kembali bahwa begitu banyak tokoh besar dan hebat bangsa ini- bagaimana mungkin dalam situasi banyak keterbatasan waktu itu sebagai bangsa terjajah- keterbatasan dalam akses pendidikan, akses informasi dengan dunia luar, akses dukungan politik pemerintahan dan kekuasaan kolonial,namun situasi jaman itu  justru menjadi bak kawah candradimuka bagi mereka para remaja dan pemuda sebagai arena penggemblengan menjadi generasi pejuang yang tangguh – mereka adalah para pembelajar-bacaannya luas- penulis handal-mereka mampu berorganisasi dengan baik-mereka orator ulung-mereka menguasai ilmu dan praktek diplomasi tingkat tinggi, kemampuan bahasa mereka mengagumkan, mereka berjuang membantu masyarakat terlepas dari kebodohan dengan  upaya memberikan akses pendidikan bagi masyarakat luas, mereka mampu membangun kesadaran kolektif masyarakat dan bangsa bahwa kita sedang terjajah, mereka mampu menggerakkan jiwa dan raga masyarakat untuk untuk terus berjuang agar terlepas dari belenggu penjajajahn dan merebut kemerdekaan.

Kini, mungkin kita baru merasakan - mereka sungguh inspiratif, mengharukan dan membanggakan.Saya begitu terkesima, sehingga terbesit keinginan untuk lebih menghormati dan meninggikan derajat mereka, para pejuang bangsa yang telah berjuang dengan segenap pikiran, jiwa dan raganya.

Hal itulah salah satu yang mendorong saya mengerakkan jemari saya untuk menulis artikel ini walau dengan banyak keterbatasan- sekelumit tentang kehebatan para tokoh Indonesia abad 20 baik masa pergerakan sebelum kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan- sampai ujung berakhirnya milenium kedua.

Hal kedua yang memancing saya untuk menulis artikel ini adalah setelah membaca buku "Takdir" tulisan Peter Carey- sejarawan Inggris yang konon sudah lebih 30 tahun melakukan penelitian tentang Pangeran Diponegoro. Buku Takdir berkisah tentang riwayat Pangeran Diponegoro 1785-1855, yang dikatakan Merle Ricklef sebagai salah seorang tokoh Indonesia terbesar abad 19.

Apa yang dikatakan Merle Ricklef  bahwa Pangeran Diponegoro sebagai salah seorang tokoh Indonesia terbesar abad 19, tadinya juga cukup menggelitik saya sebagai orang yang sangat awam dalam kesejarahan maupun metodologi untuk membuat semacam hipotesis sederhana tentang Siapa Tokoh Indonesia abad 20 terbesar dan paling berpengaruh? dalam arti peranannya merubah arah jalannya sejarah bangsa kita, tak hanya dalam konteks perjuangan merebut kemerdekaan, tapi juga di era pembangunan pasca proklamasi kemerdekaan, dan pengaruhnya tak hanya pada masanya tetapi bertahan bahkan berkembang melampaui masanya dan masih dirasakan manfaatnya maupun pengaruhnya oleh masyarakat luas sampai kini.

Sempat terbesit juga dalam pikiran saya- Apakah tokoh itu adalah Soekarno?Tapi ini adalah sebuah hipotesis spontan saja. Terpikir juga, mengapa bukan HOS Tjokroaminoto yang sering disebut sebagai Bapaknya bapak-bapak bangsa? Mengapa bukan KH A. Dahlan sang Pencerah, penggagas dan pendiri Persyarikatan Muhammadiyah pada 1912 yang pengaruh dan kontribusinya bagi masyarakat dan negara dalam bidang Sosial, pendidikan, kesehatan dan keagamaan begitu besar sampai kini. Mengapa pula bukan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari Pendiri Nahdhatul Ulama pada 1926 yang pengaruh dan kontribusinya bagi masyarakat dan negara begitu besar sampai kini di bidang keagamaan, politik dan pendidikan khususnya kepesantrenan. Mengapa pula bukan Ki Hajar Dewantara, Mohammad Hatta, Sultan HB IX, M.Natsir, BJ Habibie atau Soeharto yang 32 tahun menjadi presiden RI selama Orba- berhasil membawa Indonesia keluar dari inflationary country Orla dan meletakkan landasan dan kerangka pembangunan Nasional yg sangat penting?

Begitu banyak dan mengangumkan, jika kita sebut satu demi satu tokoh-tokoh Indonesia abad 20, tapi sekali lagi saya tegaskan bahwa tulisan ini tidak sedang membuat sebuah hipotesis apalagi jawaban atas sebuah hipotesis yang saya sebut spontan saja tentang siapa tokoh Indonesia abad 20 terbesar dan paling berpengaruh.Saya cukup merasa tahu diri dan terlalu awam, sehinggasangat nekat jika itu saya lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun