Pelatihan pembuatan pupuk kompos sebagai salah satu dari beberapa rangkaian kegiatan Program SIMURP, disambut dengan sangat baik oleh seluruh petani yang tergabung dalam kelompok tani Siamaseang Desa Marannu Kecamatan Mattiro bulu Kabupaten Pinrang.
Kurangnya kuota pupuk bersubsidi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat pada beberapa tahun terakhir serta tingginya harga pupuk non subsidi, menjadi permasalahan yang sangat meresahkan masyarakat petani, bukan hanya petani di Pinrang, tetapi juga pada seluruh petani yang berada di wilayah Republik Indonesia.
Olehnya itu, pelatihan pembuatan kompos berbahan jerami yang dilaksanakan di salah satu rumah petani pada hari ini, Sabtu(02/09/2022) menjadi solusi yang terbaik untuk mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh seluruh petani saat ini.
Menjadikan jerami sebagai bahan utama pembuatan pupuk kompos menurut Pemimpin Pertanian Kecamatan (PPK) Mattiro Bulu, Azis Thaba saat memberikan arahannya adalah karna beberapa pertimbangan diantaranya adalah jeraminya tersedia banyak pada lahan petani.
"Pertimbangan yang menjadikan jerami sebagai bahan utama membuat pupuk kompos ini selain banyak tersedia dilahan petani, juga karna 70% dari pupuk yang digunakan petani pada pertanaman sebelumnya, diserap dan disimpan oleh jerami." kata Azis Thaba.
Lebih lanjut, PPK yang lebih banyak berada dilapangan dan berbaur dengan petani ini juga menjelaskan harapan dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos ini, agar petani secara perlahan mulai beralih menggunakan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkearifan lokal pada tanaman padinya.
M. Rais, petani milenial yang menjadi salah satu peserta dari pelatihan, memberikan apresiasi dan menyambut dengan baik kegiatan yang sangat bermanfaat bagi dirinya, juga bagi petani lainnya.
"Sebagai petani, saya menyambut baik dan berterima kasih kepada Program SIMURP dari Kementrian Pertanian yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos ini." ucap M. Rais.
Petani yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun ini menambahkan bahwa dengan adanya pelatihan ini, wawasannya pada ilmu pertanian bertambah luas dan menjadikan keinginannya untuk tetap terjun sebagai petani semakin bergairah.