Mohon tunggu...
SUARDI
SUARDI Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh tani

Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemimpin dan Pengkaderan PMII

14 September 2022   19:49 Diperbarui: 14 September 2022   22:32 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/ sumber foto: pixabay.com

Pengkaderan sebetulnya tidak jauh berbeda seperti hal nya istilah orientasi pengenalan kampus bagi mahasiswa, atau masa orientasi pengenalan sekolah bagi siswa.

Hanya saja, istilah pengaderan lebih sering diucapkan dalam organisasi. Biasanya mahasiswa baru yang akan masuk ke suatu organisasi ia akan melalui proses pengaderan. 

Nama dalam setiap proses pengkaderan di organisasi tentu berbeda-beda,  seperti PMII, HMI, GMNI, KAMMI, dan lain sebagainya. Organisasi-organisasi tersebut memiliki nama pengaderan yang berbeda-beda. 

Sebagai contoh di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Proses pengkaderan di PMII dikenal dengan beberapa istikah, sesuai dengan tingkatan tertentu. 

Bagi mahasiswa baru yang pertama kali akan bergabung dengan organisasi ini, ia diwajibkan mengikuti masa penerimaan anggota baru atau disingkat MAPABA. 

MAPABA adalah awal pengenalan mahasiswa baru terhadap PMII. Mereka diajarkan tentang pentingnya berorganisasi, ideologi organisasi, manfaat berorganisasi serta tujuan organisasi.

Setelah mengikuti MAPABA dan dianggap telah memiliki dasar kuat untuk membesarkan nama baik organisasi, selanjutnya mereka akan diarahkan untuk mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD). 

Berbeda dengan MAPABA, melalui PKD, kader PMII akan digodog ulang, diuji kemampuannya, baik secara intelektual, mental, maupun spiritual. 

Setelah itu ia akan diarahkan untuk mengikuti pengkaderan formal kejenjang selanjutnya yaitu Pelatihan Kader Lanjut (PKL) dan Pelatihan Kader Nasional (PKN). 

Setelah mengikuti proses tersebut, Kader PMII diharapkan mapan baik secara intelektual, pendidikan atau pun keterampilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun