Mohon tunggu...
Kadek Suandewi Suandewi
Kadek Suandewi Suandewi Mohon Tunggu...

Kehidupan adalah perjalanan. Banyak cerita yang bisa dikisahkan dalam Tulisan. Mengabadikan Cerita dalam tulisan adalah "mengawetkannya" dalam tungku perapian kehidupan dari zaman ke zaman

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemimpin, Rakyat dan Semestinya

15 September 2013   18:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:51 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Rsi Walmiki sebelumnya adalah seorang penjahat yang paling jahat  di Jamannnya. Setelah mendapat pencerahan Rsi Narayana, Walmiki melakukan tapa brata semadi yang khusuk Semadi  yang lama dan tekun  sampai-sampai seluruh tubuhnya ditimbun rayap, dan karena ditimbun rayap ini beliau diberi gelar Walmiki yang artinya ditimbun rayap. Kemudian dipenghujung tapa bratanya hadirlah Dewa Wisnu dan menyuruh mengakhiri tapa brata. Terjadilah dialog antara Walmiki dengan Dewa Wisnu. Dewa Wisnu bersabda “Apa yang kamu minta Walmiki, kesaktian, kemahsyuran atau kemewahan duniawi?” Mendengar  pertanyaan tersebut Walmiki menghaturkan sembah sujud pada Dewa Wisnu yag memancarkan terang benderang dihadapannya. Oh Dewa hamba tidak meminta apapun, hamba hanya mohon pengampunan dari segala dosa yang telah hamba perbuat selama ini”. Hamba ingin menjadi orang yang sempurna”. Mendengar permohonan Walmiki tersebut, Dewa Wisnu bersabda aku akan mengabulkan permintaanmu”. Tapi Paduka hamba ingin berbuat baik yang sempurna, selama ini hamba terbiasa dengan perbuatan nista yakni memperkosa, merampok dan sejenisnya. Hamba tidak tahu apa, bagaimana cara berbuat baik sehingga menjadi sempurna. Hamba mohon dicontohkan, mohon  teladan akan perbuatan dan contoh manusia yang sempurna, pinta Walmiki. Aku akan membermu tugas menulis epos Mahabharata yang menceritakan tokoh yang patut diteladani engkau dan umat manusia yaitu Sri Rama, sabda Dewa Wisnu. Aku akan memberikanmu kemampuan menulis Ramayana dan engkau  kuberi Gelar Rsi Walmiki. Setelah adanya inisiasi dari Dewa Wisnu, Walmiki menulis cerita yang termasyur Ramayana ini. Dalam cerita Mahabharata ini pula lahirlah  ilmu Kepemimpinan yang terkenal dengan Asta Brata. Asta Brata wejangan Sri Rama kepada Wibhisana ketika akan dilantik menjadi Raja. Asta  Brata adalah delapan sifat pemimpin yang patut diteladani dan patut dijadikan pedoman dalam melaksanakan tudas kepemimpinanDidalam . Cerita Ramayana juga ada sosok Hanoman sang kera putih yang loyal dan sangat bhakti kepada Rama sehingga ia menjadi symbol loyalitas dan bhakta yang baik.

Dari cerita Ramyana yang ditulis Rsi Walmiki, banyak hal dapat disimpulkan. Bahwa kita perlu role model yang bisa dijadikan panutan, teladan dan contoh yang baik sebagai manusia yang sempurna. Sri Rrama memiliki hal itu, dan secara tidak langsung Sri Rama sesungguhnya mengajarkan Asta Brata ilmu kepemimpinan keseluruh umat manusia, karena manusia selalu menjadi pemimpin setidak-tidaknya bagi dirinya sendiri. Terlebih seorang yang dimandatkan menjadi Pemimpin, dari tingkat Kadus sampai Presiden harus mampu menjadi contoh yang baik yang tidak hanya pintar berwacana tetapi  lebih dari itu juga memberi  contoh yang baik. Tidak seperti kebanyakan sekarang banyak pemimpin sekarang yang bicara anti Korupsi, setelah berselang beberapa waktu dia sendiri tertangkap korupsi. Demikian pula disudut waktu lainnya ada pemimpin yang bicara tentang tata kelola pemerintahan yang baik, tetapi alhasil semua proyek yang dia programkan dengan  dana anggaran rakyat mangkrak semua entah kenapa. Dan berjubelnya tingkah polah pemimpin di negeri ini yang busuk. Inilah yang menyebabkan krisis kepemimpinan, ketidak percayaan rakyat kepada pemimpinya sangat besar sekarang ini. Sosok Sri Rama dengan Asta Bratanya patut dijadikan acuan untuk diajdikan teladan para pemimpin. Disisi lain pemimpin yang baik tidak akan berarti apa-apa kalau tidak didukung rakyat dan masyarakat yang baik. Masyarakat yang selalu  tidak percaya pada pemimpinnya, rakyat yang terus minta ini,  minta itu tanpa melihat dengan seksama kemampuan anggaran dan tidak sabaran adalah contoh rakyat yang tidak baik. Contoh rakyat yang baik adalah seperti Hanoman sang kera Putih yang loyal pada Pemimpinnya Sri Rama. Mendukung dan terus menyokong pemimpinnya disaat suka maupun duka dan terus membantu Sri Rama memenangkan perang melawan Rahwana. Kedua contoh pemimpin seperti Sri Rama dan contoh rakyat yang mulia seperti hanoman adalah symbol dan role mdel pemimpin dan rakyat yang patut diteladani. Sehingga pemerintahan bisa efektif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun