Mohon tunggu...
Siti Zulaikah
Siti Zulaikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Ekonomi, D3 Akuntansi, Universitas Islam Sultan Agung

Learn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengujian Substantif sebagai Bagian Prosedur Audit Aktiva Tetap

6 Juni 2022   01:32 Diperbarui: 6 Juni 2022   01:34 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dosen Pengampu: Sri Dewi Wahyundaru

Email: sridewi@unissula.ac.id

Siti Zulaikah

Mahasiswi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Dalam sebuah perusahaan, aset tetap merupakan salah satu akun vital yang pada umumnya mempunyai saldo yang besar. Tak jarang dalam beberapa perusahaan terdapat permasalahan pada aset tetap. Berbagai permasalahan terhadap akun aset tetap yang biasa terjadi diantaranya adalah karena nilai aset tetap yang disajikan dalam neraca belum didukung dengan pencatatan (inventarisasi) yang memadai; saldo aset tetap tidak dapat ditelusuri; aset tetap tidak diketahui keberadaannya; aset tetap dikuasai pihak lain; aset tetap tidak didukung bukti kepemilikan dan lain-lain. Berbagai permasalahan tersebut juga terhadi pada salah satu perusahaan sehingga perusahaan tidak dapat memanfaatkan aset tetapnya tersebut untuk menunjang tugas pokok dan fungsinya dalam menjalankan usahanya. Selain itu permasalahan ini juga berpotensi menimbulkan kerugian perusahaan.

Audit merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Sedangkan Aset atau Aktiva Tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Dalam PSAK 16 Paragraf 07 dijesalaskan bahwa aset tetap dapat diakui sebagai aset jika dan hanya jika:

*Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut dan

*Biaya perolehannya dapat diukur secara andal.

Dan disisi lain, pada PSAK No16 paragraf 67 menyatakan, jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya :

*Pada saat pelepasan atau

*Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang bisa diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.

Dalam PSAK No 16 paragraf 68 keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap dimasukan dalam laba rugi ketika aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya kecuali PSAK 30: Sewa mengharuskan perlakuan yang berbeda dalam transaksi jual dan sewa balik (paragraf 68), dan keuntungan kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya (paragraf 71).

Dalam serangkaian proses audit, terdapat salah satu jenis pengujian yaitu pengujian substantif. Pada proses pengauditan akun Aktiva Tetap, pengujian substantif dilakukan dengan 5 (lima) tahapan sebagai berikut;

1.Prosedur Audit Awal

Auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva tetap yang ada di neraca dengan catatan akuntansi pendukungnya. Rekonsiliasi dilakukan agar auditor memperoleh suatu keyakinan yang memadai bahwa informasi aktiva tetap yang dicantumkan di dalam neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya, oleh karena itu auditor melakukan 6 prosedur audit awal yang diuji lebih lanjut antara lain: Usut saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca ke saldo akun aktiva tetap bersangkutan di buku besar;

a.Menghitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar;

b.Melakukan review terhadap mutasi yang luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam aktiva tetap serta menghitung akumulasi penyusutan aktiva tetap tersebut;

c.Usut saldo akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu

d.Usut posting pendebitan dan pengkreditan ke dalam jurnal yang bersangkutan;

e.Melakukan rekonsiliasi akun kontrol terhadap akun aktiva tetap ke dalam buku besar ke buku pembantu aktiva tetap;

2.Prosedur Analitik

a.Hitung Rasio

-Tingkat perputaran aktiva tetap

-Laba bersih dengan aktiva tetap

-Aktiva tetap ke modal saham

-Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap

b.Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan dari dasar pada data masa lalu baik data anggaran maupun data realisasi.

3.Pengujian Transaksi Akun Rinci

a.Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen timbulnya transaksi tersebut

b.Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen timbulnya transaksi tersebut

c.Lakukan pemeriksaan pisah batas (cut off) transaksi aktiva tetap

d.Lakukan review terhadap akun biasa maintenance dan biaya reparasi.

4.Pengujian saldo Akun Rinci

a.Lakukan inspeksi atau peninjauan terhadap aktiva tetap

-Lakukan inspeksi terhadap penambahan aktiva tetap

-Lakukan penyelidikan dan penyesuaian jika terjadi perbedaan

-Periksa dokumen yang mendukung pembayaran dan pembelian aktiva tetap setelah tanggal neraca.

b.Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak yang mendukung penggunaan aktiva tetap tersebut.

c.Lakukan review terhadap penyusutan aktiva tetap.

5.Verifikasi penyajian dan pengungkapan aktiva tetap Bandingkan penyajian aktiva tetap dengan prinsip akuntansi berterima umum:

a.Periksa klasifikasi aktiva tetap di neraca

b.Periksa pengungkapan yang berkaitan dengan aktiva tetap (Sihite, 2015).

Secara garis besar, prosedur pengujian substantif atas aktiva tetap adalah sebagai berikut:

a.Dapatkan daftar aktiva tetap (termasuk aset sewa beli), akumulasi penyusutan, penyisihan.

b.Pertimbangkan untuk melakukan atau observasi atas verifikasi keberadaan aset tetap (fixed asset taking).

c.Pertimbangkan untuk melakukan konfirmasi atas aset tetap di bawah pengendalian pihak ketiga.

d.Uji penambahan asset tetap tahun berjalan

e.Uji kapitalisasi biaya-biaya lain (soft cost) sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

f.Uji pemberhentian asset tetap (disposal).

g.Untuk aset tetap sewa guna usaha, pastikan telah disajikan dan diungkapkan dengan benar.

h.Apabila ada indikasi aset turun nilainya, dapatkan analisa discounted cash flows atau harga jual (PSAK 48). Apabila discounted cash flows atau harga jual (mana yang lebih tinggi) kurang dari nilai buku aset, maka aset harus diturunkan nilainya.

i.Review kebijakan depresiasi untuk memastikan: - Saat dimulainya penyusutan.

j.Uji akurasi perhitungan penyusutan aset tetap. Pengujian dapat dilakukan dengan prosedur analisis atau uji rinci tergantung kompleksitas perhitungannya.

k.Untuk aset yang mengalami reparasi besar (overhead), evaluasi kebijakan akuntansi tentang kapitalisasi biaya bisa overhaul.

l.Berdasarkan tanya jawab dengan manajemen, hasil konfirmasi pinjaman, review perjanjian pinjaman, periksa apakah ada aset tetap yang dijaminkan dan kecukupan asuransi.

m.Pastikan kecukupan asuransi penyajian dan pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan.

Pada dasarnya, proses pengauditan bertujuan untuk menjaga akun perusahaan dan untuk mengidentifikasi adanya fraud maupun berbagai permasalahan dalam suatu perusahaan khususnya dalam hal penyajian akun pada laporan keuangan. Dalam prosesnya terdapat serangaian kegiatan yang perlu dilakukan auditor agar keputusan auditor dapat dikatakan andal dan tepat. Salah satu Langkah tersebut merupakan pengujian substantif dimana dalam banyak kasus permasalahan aktiva tetap setelah diadakannya pengujian substantif ditemukan berbagai permasalahan didalamnya. Inti dari permasalahan yang ada adalah lemahnya control perusahaan terhadap aktiva tetap itu sendiri sehingga permasalahan seperti salah saji yang dikarenakan saldo aset tetap tidak dapat ditelusuri; aset tetap tidak diketahui keberadaannya; aset tetap dikuasai pihak lain; aset tetap tidak didukung bukti kepemilikan dan lain-lain dapat terjadi. Untuk itu, sebagai auditor, disarankan bagi perusahaan-perusaan untuk memeiliki sitem pengendalian internal atas asset tetap yang baik agar permasalahan atas aset tetap yang ditemukan setelah proses pengauditan tersebut tidak lagi terjadi.

Referensi :

https://www.academia.edu/18585150/PENGUJIAN_SUBSTANTIF_TERHADAP_SALDO_AKTIVA_TETAP_2

https://www.academia.edu/23911528/BAB_17_AUDIT_TERHADAP_SIKLUS_PEN GELUARAN_PENGUJIAN_SUBSTANTIF_TERHADAP_AKTIVA_TETAP

Setiawati, L. D. (2016, 04 01). BAB 17 AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP.

https://accounting.binus.ac.id/2022/04/11/memahami-psak-16-tentang-penyajian-aset-tetap/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun