Mohon tunggu...
Siti Setyaningrum
Siti Setyaningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa lmu Komunikasi

Universitas Al-Azhar Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Sayang Kucing Liar? Yuk Street Feeding!

29 Januari 2021   19:45 Diperbarui: 30 Januari 2021   21:40 2282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kucing. (Foto: PRESS ASSOCIATION via BBC INDONESIA/kompas.com)

Setiap kita keluar rumah tak jarang kita menemukan kucing jalanan. Ketika melihat kucing jalanan rasanya timbul rasa ingin menolong. Entah ingin memberi makan dan minum, mengadopsi, mambawa ke klinik ketika kucing sakit, atau memandikan agar terlihat bersih. 

Adapun keberadaan mereka kadang tidak dianggap bagi sebagian orang karena dianggap mengganggu, menjijikan, mengotori dan suka mencuri makanan. 

Bagi pecinta kucing, pasti beranggapan lain tentang hal itu, makanya pecinta kucing atau biasa disebut Cat Lovers suka memberi makanan dan minum di jalan yang di sebut Street Feeding untuk kucing jalanan.

Street Feeding biasanya membawa makanan dry food atau makanan kering karena sangat praktis. Bisa juga dengan wet food atau makanan basah yang sachetan. Street Feeding bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja sesuai keberadaan kucing jalanan. 

Tidak hanya Cat Lovers saja yang bisa memberi makanan, bagi sebagian orang yang hanya iseng memberi makan kucing bisa dengan sangat mudah, yaitu mengisi botol yang berisi makanan kucing dan simpanlah ke dalam tas yang kalian bawa setiap saat. 

Sehingga anda bisa memberi makanan kucing dengan mudah ketika melihat kucing jalanan. Memberi bukan hanya dengan manusia saja. tetapi hewan pun juga butuh diberi.

Tingkatkan kesehatan kucing dengan memberi makanan kucing yang sudah pasti berkualitas, mengandung vitamin dan zat bermanfaat atau imunbooster yang tinggi.

Berikan juga air matang untuk diminum, sehingga tidak mengganggu pencernaan. Betapa bahagianya kucing jalanan ketika kita beri makanan, minimal kita bisa memastikan hari itu perut mereka tidak kosong.

Kucing jalanan bisa ditemukan dimana saja. Jadi kita dengan sangat mudah menemukannya. Ohiya, ketika kucing menghampiri itu tandanya kucing itu percaya sama kita. Kucing itu percaya kalau kita orang baik yang akan memberi dia makan. Apalagi kalau kalian benar benar Cat Lovers pasti kucing itu tahu.

Ketika menemukan kucing lebih dari satu, sebaiknya memberi makan dengan tempat atau wadah terpisah. Bisa memicu terjadinya perebutan makanan, karena pasti ada kucing dewasa, kucing kecil, kucing jantan maupun kucing betina. 

Kalau bisa wadah yang sekali pakai agar tidak mengganggu atau menyampah. Ketika hendak memberi makan, hindari tempat ramai yang banyak dilalui orang ataupun kendaraan.

Bawalah sabun atau hand sanitizer untuk mencuci tangan setelah memberi makan kucing agar tangan kita tetap bersih. Percaya dirilah ketika ingin memberi makan kucing jalanan, jangan dengerin kata orang lain. Yang kita lakukan itu hal yang positif. 

Agar orang lain ikut perduli pada kucing-kucing tersebut, berikanlah pengertian mengapa kita malakukan ini dengan cara baik dan sabar. 

Kalau masih gapercaya diri, kita bisa lakukan di teras rumah kita sendiri yang disebut terrace feeding. Pasti banyak juga kucing-kucing yang lalu Lalang di depan rumah kalian.

Biasanya cara kucing berterimakasih itu ketika diberi makan ia menatap mata kita sejenak lalu melanjutkan makannya. Bisa juga mengikuti kemana kita melangkah, mengusap kepala dan badannya dikaki kita. 

Kucing jalanan biasanya lebih penurut dibandingkan kucing ras peliharaan yang tiap hari memang dijaga kesehatannya diberi makan setiap hari. 

Kucing jalanan juga memiliki semangat yang tinggi, buktinya ketika kucing betina mempunyai anak, induk kucing mencari makan di manapun agar anak-anaknya bisa makan, berbeda dengan kucing ras yang biasa dipelihara.

Kucing jalanan kebanyakan memiliki badan yang kurus tetapi terbukti lebih kuat daya tahan tubuhnya dibanding kucing ras peliharaan di rumah. Kucing jalanan tidak mewarisi penyakit turunan apapun. Dan memiliki rentang usia yang lebih Panjang daripada kucing ras rumahan.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Tetapi banyak juga kucing yang trauma akibat ulah sebagian orang yang tidak menyukai kucing, jadi tidak usah dipaksakan ketika kucing kabur, cukup taruh makanan ditempat  terakhir anda melihatnya. Yang penting kita sudah memberi makan itu sudah cukup membantu.

Jangan menyebarluaskan lokasi tempat yang biasa anda beri makan di media sosial, karena bisa dengan sengaja orang membuang kucing di tempat tersebut. Sebaiknya kita mengedukasi dengan cara bekerja sama dengan orang disekitar agar perduli terhadap kucing atau hewan liar.

Saya sendiri belum pernah melakukan sterilisasi pada kucing jalanan maupun kucing yang saya pelihara. Karena sebenarnya kasihan juga tapi jika diperlukan saya akan sterilisasi kucing tersebut. 

Kucing yang sudah dewasa butuh sterilisasi agar menghindari overpopulasi kucing. Semakin banyak kucing terlantar akibat kawin masal yang mengakibatkan overpopulasi.

Tetapi saya juga ingin mencoba sterilisasi pada kucing jantan yang saya pelihara. Penyebab saya mensterilkan kucing saya karena kucing tersebut tidak bisa berinteraksi terhadap kucing betina maupun jantan. Sangat tidak suka diusap bahkan dimandikan pun sulit. Setelah berdiskusi dengan dokter, ia menyarankan untuk di sterilisasi.

Saya ingin menceritakan sedikit pengalaman saya ketika mengadopsi kucing jalanan. Awalnya saya sedang asyik nongkrong bersama teman-teman. Lalu saya melihat kucing yang sedang sakit batuk dan bersin yang sudah sangat parah sampai hidungnya mengeluarkan lendir. Saya tidak ragu untuk menghampiri dan memeriksakan ke klinik yang biasa saya kunjungi. 

Untungnya ketika dihampiri, kucing itu tidak takut dan saya cari kardus sebagai alternatif untuk membawanya ke klinik terdekat. Alhamdulillahnya kondisi kucing itu sekarang lebih baik daripada awal saya temui dan hingga saat ini saya pelihara.

Kucing jalanan juga butuh kasih sayang, sering kali kucing ras peliharaan dianggap kedudukannya lebih tinggi daripada kucing jalanan. Padahal sebenarnya tidak, yang membedakan hanya faktor genetik aja. Kalau kucing jalanan dirawat dengan tepat juga tak kalah dengan kucing ras. Kita harus menghapus stigma miring tentang kucing jalanan.

Kalian bisa masuk ke dalam komunitas para pecinta kucing yang sudah banyak di berbagai wilayah. Bisa saling sharing tentang kucing yang terlantar, saling berdonasi untuk perawatan kucing yang sakit, bisa berkunjung ke shelter-shelter kucing di mana pun. 

Tetapi ada yang beranggapan bahwa untuk ikut komunitas pecinta kucing harus punya kucing ras yang bagus. Padahal tidak, pecinta kucing juga menyukai dan mempunyai kucing kucing kampung (jalanan) bahasa bagusnya kucing domestik.

Jika kalian tidak bisa memelihara kucing tapi ingin melakukan kebaikan terhadap kucing, street feeding ini sangat cocok untuk dilakukan. 

Saya menyarankan kepada seemua orang yang tidak suka dengan kucing, jangan pernah kalian melakuakan kekerasan fisik terhadap kucing jalanan maupun kucing rumahan. Diam saja sudah bisa membantu mereka tetap sehat. 

Bayangkan mereka tidur di luar kehujanan, kedinginan, kepanasan, mau makan saja harus mencari kesana kesini. 

Belum lagi ada orang yang menendang, menyiram dengan air, mengusirnya, iseng dengan karet yang dililit ditubuhnya, menyakitinya yang membuat saya merasa geram akan hal itu.

Jadi, sayangilah hewan dimanapun kalian berada, mau kucing jalanan ataupun hewan liar lainnya disektiat kalian. Kalau tidak suka, jangan menyakitinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun