Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

Hai, salam kenal! Saya Santuso, seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik Islam ideologis. Konten blog ini saya tulis untuk berbagi inspirasi, informasi, stori, dan nasihat islami. Bila bermanfaat, silakan disebarluaskan. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Iqro' Bukan Sekadar Perintah Membaca tapi Juga Menghafal Quran

11 Mei 2021   15:29 Diperbarui: 11 Mei 2021   15:57 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mistertuso.blogspot.com

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata "iqro" tidak sebatas bermakna "bacalah" tapi bermakna "hafalkanlah". Orang yang menghafal al-Qur'an maka secara otomatis ia juga akan membacanya. Namun, orang yang hanya sekadar membaca al-Qur'an belum tentu menghafalkan al-Qur'an.

Semoga artikel ini dapat menyadarkan kita bahwa dalam wahyu yang pertama kali turun, Allah memerintah kita untuk menghafal al-Qur'an. Maka dari itu, semua kata "iqro" yang mengacu kepada al-Qur'an (baik dalam kitabullah itu sendiri maupun dalam hadits) memiliki arti perintah untuk menghafalkan al-Qur'an.

Dengan menghafal al-Qur'an, kita bisa mudah membacanya kapan pun dan dimana pun. Imam Syafi'i bisa meng-khatamkan al-Qur'an di bulan Ramadhan sebanyak 60 kali karena beliau hafal al-Qur'an sehingga beliau bisa membaca al-Qur'an kapan pun tanpa harus membawa dan membuka mushaf. 

Dengan menghafal al-Qur'an pula, wanita muslimah yang sedang haid juga tetap bisa meraih pahala dan berkesempatan bisa menjemput laitatul qadar di bulan Ramadhan dengan membaca hafalan al-Qur'annya karena boleh hukumnya membaca hafalan al-Qur'an meskipun sedang haid* (*menurut pendapat beberapa ulama).

Mulai sekarang, ayo kita semangat mulai menghafalkan al-Qur'an. Sebab, banyak sekali keutamaan dari menghafal al-Qur'an (iqro'ul Qur'an). Keutamaan tersebut telah dijelaskan dalam beberapa hadits yang dirangkum dalam kitab Min Muqowwimat an-Nafsiyyah al-Islamiyyah di antaranya ialah: 

a) tidak menghafalkan al-Qur'an sama sekali diibaratkan rumah yang roboh, maka mafhum mukholafat-nya ialah menghafalkan al-Qur'an diibaratkan rumah yang kokoh;

b) al-Qur'an akan memberikan syafaat di hari kiamat kepada siapa saja yang telah menghafalkannya;

c) semakin banyak hafalan al-Qur'an seseorang, maka kedudukannya di surga akan semakin tinggi; dan

d) penghafal al-Qur'an diibaratkan seperti buah yang beraroma harum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun