Jakarta, 17 November 2022 -- Gaslighting, atau dikenal juga dengan perdayaan mental, adalah salah satu bentuk manipulasi dalam hubungan interpersonal. Gaslighting sering dilakukan orang-orang untuk melukai perasaan korban hingga korban merasa lemah dan tidak percaya diri. Gaslighting merupakan salah satu bentuk kekerasan mental serius, karena korban bisa tidak sadar atas terjadinya gaslighting dan dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan otak. Gaslighting dapat terjadi dimana saja, mulai dari di dalam hubungan kerja, asmara, keluarga, hingga pertemanan. Beberapa orang dapat menjadi korban gaslighting tanpa disadari. Bisa jadi rekan kerja, anggota keluarga, atau teman anda melakukan gaslighting supaya anda setuju untuk melakukan sesuatu yang tidak baik untuk Anda.
Berikut teknik Gaslighting yang tanpa kamu sadari dapat memperburuk kesehatan mentalmu:
-
Menahan
Seseorang dapat menahan korban tanpa sadar untuk membuat korban melakukan hal yang tidak diinginkannya dengan gaslighting. Pelaku dapat menolak atau berpura-pura tidak tahu atas masalah yang anda punya. Anda bisa saja ditahan oleh pelaku tanpa sadar dengan keduanya. Pelaku dapat menahan anda supaya anda tidak akan lepas dari pelaku sampai pelaku mendapatkan apa yang dia mau.
Melawan
Pelaku gaslighting dapat menentang bukti-bukti dan pernyataan yang diberi oleh korban. Pelaku bisa membuat bukti-bukti atau pernyataan palsu supaya korban berhenti mendorong pelaku untuk diam. Tanpa disadari, hal ini dapat membuat anda enggan atau takut untuk melawan dan menyadari kesalahan pelaku bila hal ini terus diulang oleh pelaku.
Melupakan atau Menolak
Pelaku bisa berpura-pura melupakan atau menolak langsung bukti peristiwa atau pernyataan yang diberi oleh korban. Hal ini dilakukan pelaku supaya pelaku dapat mendiskreditkan anda. Contohnya, pelaku dapat berpura-pura lupa terhadap suatu hal supaya dia dapat menghindari tanggung jawabnya.
Mengubah Subjek untuk Mengalihkan Perhatian
Pelaku seringkali membawa subjek lain sebagai bahan pembicaraan untuk melupakan topik yang dibawa korban. Sering kali, pelaku membawa sesuatu yang bersifat pribadi kepada korban supaya korban berhenti mebawakan topik tersebut sebagai bahan diskusi. Hal ini dapat membuat anda enggan untuk membicarakan hal-hal yang menyakiti anda.