Mohon tunggu...
StratX KG Media
StratX KG Media Mohon Tunggu... Konsultan - stratx.id

Perusahaan riset dan konsultansi marketing. Berbagi konten mengenai data, temuan, dan riset untuk kembangkan brand dari perspektif manusia dan kultur Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

CFW: Refleksi Kegalauan Anak Muda Indonesia

4 Agustus 2022   08:27 Diperbarui: 4 Agustus 2022   08:35 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. StratX KG Media

Banyak sekali definisi yang berusaha menjawab apa itu fesyen. Untuk memulai ulasan kali ini, mari sepakat untuk mulai dari salah satu definisi tentang fesyen yang diambil dari buku Malcolm Barnard, Fashion dan Komunikasi, yaitu: berawal dari pelindung tubuh, dengan perkembangan zaman, busana sekarang ini menjadi bentuk pengidentifikasian diri. 

Definisi ini diteliti selaras dengan apa yang dinyatakan oleh Desmond Morris, di mana busana bisa mengomunikasikan afiliasi sebuah budaya. Sehingga, tidak menutup kemungkinan bahwa busana bisa menunjukan siapa mereka yang mengenakan, dari kelas sosial mana mereka berasal, dan bagaimana keadaan ekonomi mereka.

Baru-baru ini, Jakarta, khususnya kawasan SCBD (Sudirman Central Business District) menjadi perhatian banyak kalangan, terutama saat akhir pekan. 

Menjelang akhir pekan, kawasan SCBD biasanya beralih fungsi, yang biasanya sibuk dilalu-lalangi oleh kendaraan, menjadi area olahraga dan rekreasi untuk warga Jakarta dan sekitarnya. 

Memanfaatkan hal ini, millennial dan gen z dari kawasan satelit sekitar Jakarta, seperti Citayam, Bojonggede, Depok, Bekasi, dan lainnya meramaikan kawasan SCBD dengan cara yang menarik.

Dengan berbusana eksentrik, unik, dan ingin terlihat cantik, remaja atau anak muda yang memenuhi kawasan SCBD tampil maksimal seakan mereka tahu banyak kamera yang mengincar sisi terbaiknya. 

Pelataran trotoar, penyebrangan zebra cross, dan beberapa area lain yang mereka lalui dianggap panggung catwalk. Kepercayaan diri terpancar dari raut wajah para remaja ini, seakan memberitahu bahwa fesyen seperti ini adalah identitas mereka.

Citayam Fashion Week, fenomena ini begitu menarik untuk dibahas lebih dalam. Menurut Sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun yang dimuat di tirto.id -- fenomena ini menunjukan adanya bias kelas yang selama ini dibangun, kosmopolitan identik dengan kelas tertentu, biasanya kelas menengah-keatas dan CFW mendobrak ini semua, serta menciptakan subkultur baru. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mempunyai pendapat yang senada, di mana mereka mempersilakan siapapun untuk menikmati ruang tersebut dengan catatan tetap mengikuti aturan yang ada.

Melihat dan mengetahui hal ini, Citayam Fashion Week sepertinya akan menjadi tren untuk beberapa waktu ke depan dan tidak menutup kemungkinan ada berbagai hal baru yang berpotensi muncul dari fenomena ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun