Universitas aisyiyah yogyakarta mengadakan kegiatan pespama untuk para mahasiswa baru yang diadakan pada satu minggu dari tgl 5 - 11 Oktober 25 diadakan di asrama universitas aisyiyah yogyakarta dengan menugaskan setiap peserta pespama membuat artikel terkait judul yang diberikan.Â
Judul artikel saya ; Tantangan keluarga sakinah muhammadiyah di era revolusi industri
Keluarga merupakan tantangan fondasi bagi berkembang majunya masyarakat. Keluarga membutuhkan perhatian yang serius agar selalu eksis kapan dan di manapun.Perhatian ini dimulai sejak pra pembentukan lembaga perkawinan sampai kepada memfungsikan keluarga sebagai dinamisator dalam kehidupan anggotanya terutamaanak-anak, sehingga betul-betul menjadi tiang penyangga masyarakat. Secara tegas dapat digarisbawahi bahwa tujuan keluarga ada yang bersifat intern yaitu kebahagian dan kesejahteraan hidup keluarga itu sendiri, Ada tujuan ekstern atau tujuan yang lebih jauh yaitu untuk mewujudkan generasi atau masyarakat muslim yang maju dalam berbagai seginya atas dasar tuntunan agama. Keluarga merupakan sumber dari umat, dan jika keluarga merupakan sumber dari sumber-sumber umat, maka perkawinanProblem paling berat membangun keluarga sakinah di era global ini
adalah dalam menghadapi penyakit "manusia modern". Di era modern seperti sekarang ini tantangan berbagai godaan menyelusup dan menyusup ke dalam kehidupan rumah tangga melalui teknologi komunikasi dan informasi yang cukup canggih. Sejak kecil, anak-anak tanpa disadari telah dijejali dengan berbagai kebudayaan yang menyimpang dari norma-norma sosial dan agama melalui media ini. Hal ini menjadikan peran pendidikan dalam keluarga tidak efektif lagi.
Menurut sebuah penelitian yang dialakukan oleh Zakiah Drajat, perilaku manusia 83% dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11% oleh apa yang didengar, dan 6 % sisanya oleh berbagai stimulus campuran. Dilihat dari perspektif ini,
nasihat orang tua yang hanya memiliki efektivitas 11%, dan hanya contoh teladan orang tua saja yang memiliki efektivitas tinggi.26Berangkat dari sini maka bisa dibayangkan, dengan kecanggihan alat
komunikasi yang canggih sebagai produk modern kebudayaan dari berbagai manca daerah dapat dengan mudah masuk ke dalam aliran darah dan denyut
nadi kebudayaan lokal yang tidak jarang akan menggeser nilai-nilai moral dan agama yang telah tertanam di dalamnya. Budaya global yang didominasi oleh
budaya Barat akan diserap dengan mudah oleh masyarakat dunia. Budaya dalam suatu masyarakat akan sangat berpengaruh pada pembentukan
karakter keluarga. Pengaruh ini meliputi perilaku, gaya hidup dan aspek-aspek lain. Budaya Barat sangat menjunjung tinggi kebebasan pribadi untuk
berekspresi, dan ini tentunya sangat berbeda dengan masyarakat Timur yang masih menjunjung nilai-nilai moral. Tantangan utama keluarga sakinah Muhammadiyah di era revolusi industri adalah kemerosotan nilai agama dan moral akibat pengaruh negatif media dan teknologi, peningkatan perceraian dan penurunan angka pernikahan, serta fenomena childfree yang menyebabkan penurunan generasi. Untuk mengatasinya, keluarga perlu memperkuat pemahaman nilai-nilai agama, mengembangkan melek media, meningkatkan komunikasi yang positif, dan membangun generasi yang berkualitas melalui pendidikan yang tepat.Â