Mohon tunggu...
Steve Elu
Steve Elu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

STF Driyarkara_2007; Wartawan Majalah HIDUP. Bergiat menulis puisi dan cerpen. Buku puisi pertama: sajak terakhir (Juni 2014)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

BAB IV KONSTRUKSI PAHAM ALLAH dan KRISTOLOGI dalam KONTEKS PLURALISTIK ASIA

17 November 2011   11:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:33 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[11] Kwok, Asian Feminist Theology, hlm. 74-78

[12] Kwok, Asian Feminist Theology, hlm. 82-86.

[13] Mary John Mananzan, 1993, “Pascal Mystery from a Philippine Perspective, in Leonardo Boff and Virgil Elizondo (eds.) Concilium 1993/2: Any Room for Christ in Asia?, Maryknoll, NY: Orbis Books: 86-94, seperti dikutip dalam Kwok, Asian Feminist Theology, hlm. 84.

[14] Lydia Lascano,1985, “Women and Christ Event” in EATWOT 1985:121-29, seperti dikutip dalam Kwok, Asian Feminist Theology, hlm. 84.

[15] Kwok, Asian Feminist Theology, hlm. 86-89.

[16] Shamanisme merupakan salah satu agama di antara beragam tradisi agama di Korea. Ada dua macam shamansime di Korea, yaitu: shamanisme kuno dan shamanisme yang ditransmisikan. Shamanisme kuno adalah agama bangsa Korea kuno sedangkan shamanisme yang ditransmisikan sudah merupakan gabungan atau campuran dari keyakinan dan praktik-praktik keyakinan agama lain. Shaman adalah sebutan bagi seseorang yang memimpin perayaan. Di Korea, sebagian besar shaman (imam dukun) adalah perempuan dengan kharismanya tersendiri sebagai penyembuh, penghibur dan penasehat bagi perempuan-perempuan Korea. Karena itu, agak mudah bagi perempuan Korea untuk menerima Yesus seperti yang dipaparkan dalam Injil Sinoptik: mengusir setan, menyembuhkan orang-orang sakit, dan yang kerasukan setan. Bdk. Chung Hyun Kyung, 1990, Struggle to be the Sun Again: Introducing Asian Women’s Theology, NewYork: Orbis Books.

[17] Kata Minjung sendiri adalah sebuah istilah yang menunjuk pada mereka yang disingkirkan dan dirampok subjektivitasnya dalam sejarah oleh kelas yang berkuasa. Secara konkret, Minjung adalah “kaum tak punya.” Mereka adalah petani, nelayan, buruh, penganggur, tentara, polisi, juru bayar gaji, pemilik warung dan produsen kecil. Mereka menderita penindasan politik, penghisapan ekonomi, pencemoohan sosial dan keterasingan budaya. Teologi Minjung adalah salah satu wajah teologi yang berkembang di Korea untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang dipredikatkan dengan istilah Minjung ini. Bdk. Yewangoe, A. A (terj. Stephen Suleeman), 1996, Teologia Crusis di Asia: Pandangan-pandangan Orang Kristen Asia Mengenai Penderitaan dalam Kemiskinan dan Keberagaman Asia, Jakarta: BPK Gunung Mulia, hlm. 131.

[18]Han merupakan sebuah kata dalam bahasa Korea yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan yang paling dalam tentang pengalaman ketidakadilan. Menurut Kang Nam Soon, kata han menunjuk pada fenomenologi psikologis penderitaan manusia dan sebuah perasaan ketiadaan harapan karena penindasan, ungkapan persaan jengkel dan tidak puas atau perasaan kemarahan akan penderitaan yang dialami. Bdk. Bdk. Yewangoe, A. A (terj. Stephen Suleeman), 1996, Teologia Crusis di Asia, hlm. 142.

[19] Chung Hyun Kyung, 1989, “ ‘Han-pu-ri’: Doing Theology from Korean Woman’s Perspective,” in Fabella and Park (eds.): 135-46, seperti dikutip dalam Kwok, Asian Feminist Theology, hlm. 88.

[20] Kwok, Asian Feminist Theology, hlm. 89-93.

[21] “Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan ank-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknyadi bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” (Bdk. Mat 23:37).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun