Mohon tunggu...
Ahmad afif
Ahmad afif Mohon Tunggu... Dosen - Afif

fleksibel adalah kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kiprah Cemerlang Timnas Indonesia di Kancah Piala Asia 2024 Terdapat pada Timnas U-23

6 Februari 2024   12:19 Diperbarui: 6 Februari 2024   12:29 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia memang terlihat kurang sporadis dalam melakukan pertahanan penyerangan dan juga pergerakan di lini tengah. Jenderal lapangan lini tengah yaitu Klock dan beberapa lainnya kurang bisa mengatur ritme permainan karena Klock sendirian tanpa di-backup oleh Marcelino Ferdinand, namun di babak kedua kebalikannya, Marcelio Ferdinand sendirian tanpa di-backup oleh pemain yang selevel. Hasilnya lini tengah hanya menyisakan Marcelino dan juga Ivan Janner sebagai gelandang serang dan juga gelandang bertahan. 

Setidaknya, jenderal lini tengah agak hidup dibandingkan babak pertama, karena hanya Klock yang bisa menunjukkan performa ciamiknya di lini ini pada babak ke satu. Akan tetapi, lini bek di babak kedua melakukan blunder karena masih belum setel dengan beberapa lini di Timnas Indonesia. Lihat saja, seperti Justin hubner yang melakukan blunder dua kali, lalu Jordi amat yang melakukan blunder sekali. 

Setidaknya, kita tahu bahwa Jordi harus benar-benar fokus dalam pertandingan karena di liga Malaysia pun dia melakukan blunder di babak final. Berbeda lagi dengan Hubner yang baru promosi ke liga Inggris di klubnya Wolves, seharusnya penampilannya lebih mentereng dibandingkan lini pertahanan lainnya. Namun sebaliknya, terkesan kurang tenang dan belum setel dengan permainan punggawa Timnas lainnya. Ini catatan untuk coach untuk lebih menyetel pemain naturalisasi dan pemain Timnas Indonesia yang lain agar semakin kompak. 

Terlepas dari hal itu, ketika melawan Irak pun Timnas Indonesia terkesan kurang power, maka tidak tidak ayal juru taktik dan jajarannya khususnya untuk ketahanan fisik, pelatih fisik Timnas Indonesia menyayangkan banyak pemain yang kurang menjaga performa ototnya, sehingga performa di lapangan juga seperti orang kehabisan bensin. Hal ini menjadi catatan penuh bagi punggawa Timnas lainnya, bahwasanya dua hal yang harus jadi catatan yang pertama adalah fisik pemain dan ke dua adalah koordinasi antar lini, karena banyak pemain naturalisasi dan banyak pemain yang baru menyetel ke Timnas kita. Oke, semoga Timnas kita semakin jaya jaya jaya jaya jaya!

Ahmad Afif

Penulis dan Pengamat Sepak Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun