Mohon tunggu...
STENY MUNTIR
STENY MUNTIR Mohon Tunggu... KEPALA SEKOLAH

Saya adalah seorang guru yang mencintai dunia literasi—membaca dan menulis adalah napas hidup saya. Lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter, saya berbagi inspirasi, motivasi, dan semangat belajar. Bagi saya, menjadi pendidik bukan hanya soal mengajar di kelas, tapi juga menyentuh hati lewat kata dan karya, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membaharui Relasi dengan Allah

28 September 2025   00:31 Diperbarui: 28 September 2025   00:15 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pengantar

Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) tahun 2025 kembali menjadi ruang berharga bagi umat Katolik untuk mendalami Sabda Tuhan dan memperbaharui hidup iman. Di Keuskupan Agung Jakarta, tema besar yang diangkat adalah "Allah, Sumber Pembaruan Relasi dalam Hidup." Tema ini dibagi ke dalam empat fokus: relasi dengan diri sendiri, relasi dengan sesama, relasi dalam keluarga, dan relasi dengan Allah.

Pada Jumat, 26 September 2025, Lingkungan Perdatam Timur, Wilayah XII, menutup rangkaian BKSN dengan pertemuan keempat bertema "Pembaharuan Relasi dengan Allah". Pertemuan ini dilaksanakan di rumah Bapak Steny dan dipandu oleh Bapak Dermawan, Prodiakon Lingkungan sekaligus Katekis Gereja Santo Robertus Bellarminus, Paroki Cililitan.

Sabda Allah dari Kitab Maleakhi

Dasar biblis pertemuan ini diambil dari Maleakhi 3:13--18. Teks ini menampilkan pergulatan iman umat Israel yang merasa lelah dan kecewa. Mereka bertanya: apa gunanya hidup benar jika orang fasik tampak lebih berhasil? Melalui Nabi Maleakhi, Allah menegaskan bahwa Ia memperhatikan orang-orang yang setia, mendengarkan doa mereka, dan memperlakukan mereka layaknya anak kesayangan. Pada akhirnya, Allah akan menunjukkan keadilan-Nya: orang benar dan orang fasik akan menuai sesuai dengan jalan hidupnya. Fasilitator mengingatkan bahwa perjalanan iman bangsa Israel dapat dilihat dalam suatu siklus: hidup dalam berkat, jatuh ke dalam dosa, menerima hukuman, bertobat, lalu kembali mengalami berkat. Siklus ini tidak hanya sejarah umat Israel, melainkan juga cermin kehidupan kita, yang kerap jatuh bangun dalam menjaga relasi dengan Tuhan.

Photo By Steny M
Photo By Steny M

Metode PPA: Membaca, Merenung, Membagikan

Pertemuan ini menggunakan metode PPA (Persekutuan Pembaca Alkitab). Umat diajak membaca teks dengan perlahan, memperhatikan kata, kalimat, atau ayat yang berkesan, kemudian merenungkan maknanya dan membagikan refleksi tersebut. Untuk memperdalam teks, fasilitator mengajukan pertanyaan:

  1. Apa perkataan orang-orang Israel pada ayat 14--15?
  2. Apa janji Tuhan pada ayat 16--17?
  3. Bagaimanakah keadilan Tuhan pada ayat 18?

Diskusi ini menyingkap betapa manusia mudah berkeluh kesah, membandingkan diri dengan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan ketika doa tidak segera dijawab. Namun, Maleakhi menegaskan bahwa Tuhan memperhatikan orang benar, mengasihi mereka seperti seorang bapa terhadap anaknya, dan selalu membuka pintu rahmat bagi yang mau memperbaiki relasi dengan-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun