Â
Jakarta Timur- Suasana pagi di Sekolah Santo Antonius hari ini terasa berbeda. Langit cerah seakan menyambut hangat langkah kami menuju sebuah perayaan yang sarat makna. Dalam rangka memperingati 100 tahun wafatnya Pater Leo Yohanes Dehon, pendiri Kongregasi SCJ (Sacerdotum Cordis Jesu), seluruh pendidik dan tenaga kependidikan mengikuti rekoleksi Konsep Pedagogi Pater Dehon yang dipadukan dengan aksi nyata penanaman 100 pohon di lingkungan sekolah.
Mengenal Konsep Pedagogi Pater Dehon
Pater Leo Yohanes Dehon adalah seorang imam Katolik yang melihat pendidikan sebagai panggilan, bukan sekadar profesi. Dalam pandangannya, pendidik memikul tiga tanggung jawab mulia: kepada orang tua yang mempercayakan anaknya, kepada masyarakat yang membutuhkan pribadi-pribadi terlatih, dan kepada Tuhan yang memanggil untuk mengasihi setiap anak dengan penuh hormat.
Konsep pedagogi yang beliau tawarkan bersifat holistik. Pendidikan Kristiani menurut Pater Dehon tidak berhenti pada pencapaian akademik, tetapi mencakup pembentukan seluruh aspek diri: intelektual, moral, spiritual, sosial, hingga kepedulian terhadap lingkungan. Guru, dalam pandangan ini, adalah teladan Kristus yang mengajar lewat sikap, perkataan, dan keteladanan hidup.
Refleksi yang Menggerakkan
Rekoleksi pagi ini menjadi ruang untuk merenung dan menyegarkan kembali panggilan kami sebagai pendidik. Diskusi mengalir hangat, membahas bagaimana membangun dialog pribadi dengan murid, menciptakan suasana belajar yang penuh kasih, dan menanamkan nilai-nilai kebajikan di setiap kesempatan.
Di tengah tantangan pendidikan modern yang sering kali terjebak pada target ujian dan capaian angka, rekoleksi ini mengingatkan kami bahwa pendidikan sejati justru berakar pada pembentukan karakter dan nilai hidup. Seperti yang diajarkan Pater Dehon, guru bukan hanya "menunjukkan jalan" tetapi juga "berjalan bersama" muridnya.
Aksi Nyata: Menanam 100 Pohon