Mohon tunggu...
Stenllie Jonathan
Stenllie Jonathan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana

-

Selanjutnya

Tutup

Nature

SUNGAI BARITO: SEKARAT AKIBAT LOGAM BERAT

1 Juni 2020   16:33 Diperbarui: 13 Juni 2020   12:29 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sungai Barito adalah sungai dengan panjang mencapai 890 km, dimana hulu sungainya berada di pegunungan Schwaner dan bermuara di laut Jawa. Sungai ini melahirkan berbagai kebudayaan unik khas Kalimantan, misalnya adalah pasar terapung. 

Di sungai ini pun masih banyak masyarakat Kalimantan yang memanfaatkannya sebagai sumber penghasilan, diantaranya adalah menangkap ikan, saran transportasi, berjualan, dan masih banyak lagi. 

Selain itu, sungai ini juga menjadi sarana bagi masuknya barang dari dan ke Kalimantan, sehingga sungai Barito adalah salah satu penyokong kegiatan perekonomian di Kalimantan.

Namun, apa jadinya bila sungai yang telah menjadi motor penggerak perekonomian ini tengah dalam kondisi tercemar? Faktanya sungai yang menjadi urat nadi dari masyarakat Kalimantan ini tengah berada pada kondisi sekarat. 

Kondisinya kini tak lain dan tak bukan adalah aktivitas manusia tak bertanggung jawab yang telah merusak dan mencemari sungai Barito. Bukan sekarat namanya apabila keadaan sekarang tidak genting, kondisi yang genting ini dapat kita ketahui dari adanya temuan dari para peneliti yang menyebutkan bahwa air sungai Barito telah tercemar logam berat. 

Pencemaran logam berat yang terjadi di sungai Barito umumnya terjadi akibat adanya kegiatan penambangan emas ilegal yang terjadi di hulu sungai. 

Di kabupaten Tabalong saja, terdapat 94 lokasi penambangan emas ilegal yang dikelola oleh masyarakat sekitar yang tersebar di beberapa kecamatan. Area penambangan emas ilegal pun juga terlihat di sungai Martapura yang mana area tersebut adalah hulu sungai Barito. 

Alasan dari penambangan emas ilegal dapat mencemari sungai adalah bahan yang digunakan untuk memisahkan emas dari pengotornya menggunakan merkuri. 

Lalu limbah pengotor beserta merkurinya akan langsung dibuang ke sungai tanpa melalui proses pengolahan yang sesuai dengan standar. Kegiatan lain yang menjadi faktor pencemar di sungai Barito adalah transportasi air, kegiatan industri kimia, plastik serta gelas. 

Hal tersebut membuat sungai Barito tercemar berbagai logam berat, diantarnya adalah Hg, Pb, Cd, dan Cu. Permasalahan yang paling parah adalah tidak hanya air dari sungai Barito yang tercemar, namun sedimen bahkan organisme yang berhabitat di sungai Barito pun juga tercemar logam berat tersebut, salah satunya ikan.

Masyarakat Kalimantan Selatan gemar mengonsumsi ikan gabus (haruan). Ikan air tawar tersebut biasanya dimasak menjadi berbagai olahan makanan, misalnya masak kuning, dibakar, digoreng, masak merah dan lain-lain. Ikan gabus menjadi primadona, sehingga banyak dijual di pusat-pusat perbelanjaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun