Meskipun secara Indeks US Dollar terlihat melemah, namun kenaikan angka Covid-19 di Eropa pada awal Juni berhasil membawa US Dollar menguat terhadap Euro. Terlihat penurunan yang secara signifikan dari mata uang Euro terhadap beberapa mata uang asing lainnya sejak awal Juni 2021, termasuk pada US Dollar.Â
Hal ini juga ditunjang oleh beberapa kebijakan stimulus pemerintah Amerika Serikat yang berhasil membawa angin optimisme pada investor retail, terlihat pada indeks S&P 500 yang mencapai All Time High meskipun sedang dilanda pandemi. Namun perlahan Euro merangkak naik seiring dengan beberapa kebijakan perdagangan mereka dengan Amerika Serikat.
Secara Teknikal, Euro berhasil mempertahankan level 1.17532 dan mulai merangkak naik, melakukan testing terhadap EMA 200. Berikut key level yang perlu diperhatikan
R1: Berada pada sekitaran EMA 200. Harga bergerak dan merespon EMA 200 dengan cukup baik
R2: 1.19654
S1: 1.18698
S2: 1.18519
4. US Dollar/Japanese Yen (USD/JPY)
US Dollar bergerak turun terhadap Japanese Yen sejak bulan Juni 2021 dikarenakan angka pengangguran Amerika serikat yang semakin tinggi meskipun sentimen investor tetap baik jika melihat bursa efek Amerika Serikat (NASDAQ dan NYSE). Selain itu, tingkat konsumtif warga Jepang yang semakin membaik dan meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga waga Jepang membuat mata uang Yen semakin menguat terhadap US Dollar.