Fungsi manajemen dalam perusahaan meliputi beberapa aspek yang penting. Berikut ini adalah lima fungsi manajemen yang penting:
Perencanaan: Manajer terlibat dalam perencanaan, mereka menetapkan tujuan, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan aktivitas.
Pengorganisasian: Manajer bertanggung jawab untuk mengatur dan menyusun pekerjaan yang dilakukan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Komando: Setiap organisasi mempunyai orang-orang, dan tugas seorang manajer adalah bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk mencapai tujuan. Manajer memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan untuk memastikan tujuan tercapai dan pekerjaan dilakukan sebagaimana mestinya.
Pengendalian: Manajer memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan untuk memastikan tujuan tercapai dan pekerjaan dilakukan sebagaimana mestinya.
Tiga peran interpersonal meliputi tokoh, pemimpin, dan penghubung. Peran informasional melibatkan pengumpulan, penerimaan, dan penyebaran informasi. Tiga peran informasional meliputi monitor, penyebar, dan juru bicara. Terakhir, peran pengambilan keputusan mencakup pengambilan keputusan atau pilihan dan mencakup wirausaha, penanganan gangguan, pengalokasi sumber daya, dan negosiator.
Kita berasumsi bahwa manajer akan menggunakan pengambilan keputusan yang rasional; artinya, mereka akan membuat pilihan yang logis dan konsisten untuk memaksimalkan nilai. Lagi pula, jika manajer itu penting, maka mereka haruslah rasional. Hal ini, misalnya, harus mencegah emosi atau kemanfaatan mempengaruhi pilihan mereka. Asumsi rasionalitas ini tidak realistis.
Setiap proses pemgambilan keputusan ditingkatkan menggunakan bukti yang relevan dan dapat diandalkan.
Empat elemen penting : keahlian dan pengambilan keputusan, bukti eksternal yang telah dievaluasi oleh pengambilan keputusan (opini, preferensi, dan nilai nilai pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan), faktor organisasi (internal) relevan.
Manusia berbeda dalam dua dimensi : seseorang cenderung lebih rasional dan logis dalam cara berfikir atau memproses suatu informasi, toleransi individu terhadap ambiguitas dan lebih menyukai keteraturan dan kepastian dalam cara seseorang menyusun informasi sehingga ambiguitas dapat diminimalkan.
Pandangan dominan dalam teori manajemen dan masyarakat pada umumnya adalah bahwa manajer bertanggung jawab langsung atas keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Kami menyebut perspektif ini sebagai pandangan manajemen yang mahakuasa. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat bahwa sebagian besar keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi disebabkan oleh kekuatan eksternal di luar kendali manajer.