Mohon tunggu...
Stefi Rengkuan
Stefi Rengkuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Misteri kehidupan itu karena kekayaannya yang beragam tak berkesudahan

Lahir di Tataaran, desa di dekat Danau Tondano, Minahasa. Pernah jadi guru bantu di SD, lalu lanjut studi di STFSP, lalu bekerja di "Belakang Tanah" PP Aru, lalu di Palu, dan terakhir di Jakarta dan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hebat Kapolda dan Uskup, Polisi-Polisi pun Nyanyikan Lagu Anak dan Remaja

19 September 2022   23:44 Diperbarui: 20 September 2022   08:37 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam tadi beta mendapatkan video berisi polisi-polisi muda yang sedang menyanyi lagu tentang kerukunan beragama dan ajakan saling menghormati perbedaan.

Bapak Uskup Amboina, Mgr. Inno Ngutra, yang mengirimkan video itu, memberi narasi begini, saya kutip aslinya:

[KAPOLDA MALUKU HEBAT YANG SANGAT NASIONALIS

Kapolda Maluku, Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum, sahabatku telah mewajibkan Lagu Sekami ini, " TEMAN AYO TERBUKA " bagi siswa calon Polisi di SPN Polda Maluku untuk dinyanyikan.

Selamat menikmatinya.

Maju Terus Jenderal
NKRI sampai mati.]

Ini lirik lagu tersebut:

"Teman mari kita terbuka dengan saudara beda agama
Teman mari kita menghormat pada orang yang beda pendapat.
Ada Islam Allahu Akbar, ada Budha Amitaba, ada Kristen Haleluya
Ada Hindu Santi-santi, dan Konghucu Kongsu-kongsu, semua jadi saudaraku."

Menarik dan mengharukan, bukan?

Saya tertarik ikut share video tersebut ke beberapa grup dan menulis artikel ini karena momen aktual, sebagai tanda ikut berdukacita atas wafatnya Sir Azyumardi Azra, yang mendapat gelar setingkat panglima dari Ratu Elisabeth II karena jasanya antara lain dalam memperjuangkan dan membangun persaudaraan sejati lintas agama dan keyakinan. 

Juga cukup lama ada cukup banyak riset yang memberi hipotesis dengan pelbagai indikasi kuat tentang makin meluasnya pengajaran dan praktik intoleransi di sekolah-sekolah bahkan termasuk di sekolah-sekolah negeri, berbanding lurus dengan pelbagai sikap dan tindakan kekerasan atas nama agama di tengah masyarakat bahkan melibatkan aparat pemerintah (?)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun