Jelaslah secara substansial akar rumput segala kegiatan bisa dilaksanakan oleh kedua organisasi itu dengan baik, dan para pesertanya itu relatif satu dan sama saja, yakni masyarakat kawanua sendiri. Bahkan ada cukup banyak kegiatan kekawanuaan yang dibuat tanpa harus melibatkan dua kepemimpinan KKK tersebut.
Jadi, kalau KKK ini sebagai wadah bersama masyarakat Minahasa di perantauan mau tetap ada, maka pada hakikatnya struktur organisasi mesti menjadi yang menciptakan dan melayani segala peristiwa tou kawanua bersama dengan latar dan orientasi tujuan organisasi ini didirikan.
Secara pribadi dan selaku ketua dari organisasi kekawanuaan yang didirikan justru karena fenomena dualisme kepemimpinan KKK, saya bersyukur bahwa hari penyatuan ini bertepatan dengan deklarasi berdirinya Kawanua Katolik, 26 Agustus 2017, yang dihadiri oleh dua pucuk pimpinan KKK yang sekarang bersepakat melebur dalam satu rumah besar Tou Kawanua.
Sungguh momen penandatanganan dokumen ini bukan sekedar suatu kronologis dalam sejarah namun suatu hidayah sejarah yang berisi peristiwa rahmat dari Tuhan sendiri bagi tou Minahasa khususnya di tanah rantau untuk terus berdamai dan bersatu berjalan dalam ruang dan waktu yang sudah disediakan oleh sang penyelenggara ilahi, sang Alfa dan Omega.#