Mohon tunggu...
Stefi Rengkuan
Stefi Rengkuan Mohon Tunggu... Misteri kehidupan itu karena kekayaannya yang beragam tak berkesudahan

Lahir di Tataaran, desa di dekat Danau Tondano, Minahasa. Pernah jadi guru bantu di SD, lalu lanjut studi di STFSP, lalu bekerja di "Belakang Tanah" PP Aru, lalu di Palu, dan terakhir di Jakarta dan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Wayward Pines, Kebebasan yang Menjengkelkan Vs Kediktatoran yang Menekan?

8 Mei 2020   13:27 Diperbarui: 8 Mei 2020   13:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

"Dokter sangat kita perlukan di sini. Kalau tidak ada dia, berarti saya sudah meninggal karena fakta tidak ada yang bisa menolongku di rumah sakit... Bekerjasamalah dengannya. Dia bukan ancamanmu yang utama."

"Tetapi tidak boleh ada pendapat lain, tak boleh ada orang yang memecah belah, dan membuat provokasi. Hanya boleh ada satu pemimpin supaya kita selamat."

Dalam kebingungan dan ketakberdayaannya, dokter tetap menjalankan tugasnya dan tetap bertekad mempertahankan apa yang dianggapnya masih tersisa dari kemanusiaan yang masih ada, yakni kebebasan untuk mencaritahu dan mendapat info apa saja tanpa mesti dicurigai sebagai pembangkang.

Sementara di dalam pantauan monitor di luar pagar, si Ben berusaha menjalin kontak dengan pusat komando. "Mama kalau kau mendengar, saya masih hidup di luar entah sampai kapan. Maafkan saya karena saya tahu ibu tak setuju dengan tindakannku. Saya hanya mau melakukan hal yang membuat ayah dan ibu bangga. Dan semuanya juga demi kebaikan Wayward Pines. Ayah memang sudah melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Tapi ayah mengajariku juga untuk berani berjuang dan mengikuti apa yang kuyakini sebagai benar."

Isteri Jason yg sudah sembuh masih berusaha memengaruhi sang Otoritas dengan mengingatkannya pada aturan pertama bagi para generasi awal yang dididik khusus dalam akademi Wayward Pines. Tak boleh ada anggota yang menyakiti sesamanya. Akan tetapi Jason tetap bersikukuh dan menganggap menjalankan tugas utama sebagaimana yang dijalankan sang perencana dan pencipta  Wayward Pines, dalam kondisi darurat semua tindakan bisa diambil demi keselamatan yang lebih besar.

"Aku bukan menyakiti, tapi mengasingkannya, para Abbies yang menyakitinya... Lagi pula dia bukan yang datang pertama, walau dia mengikuti pembinaan sebagai generasi pertama."

"Aku juga bukan termasuk yang pertama datang di sini," sindir si isteri.

"Iya sayangku, tapi kau setia dan loyal..."

Bagi Jason, loyalitas inilah yang utama. Semua warga mesti tunduk mutlak pada apa yang menjadi keputusan Otoritas. Tindakan Otoritas selalu hanya untuk menjamin keselamatan warga. Apapun tindakan yang melawan Otoritas dianggap sebagai ancaman bagi keselamatan seluruh warga dan eksistensi Wayward Pines.

Di lain pihak Ben yg dianggap memberontak juga menegaskan punya tujuan yang sama bahwa tindakannya itu demi menyelamatkan warga dan keberlangsungan cluster satu-satunya yang masih dihuni oleh yang namanya manusia, sementara semua bagian lain sudah dikuasai oleh para makhluk yang tak punya rasa kemanusiaan.

Film belum selesai, tapi kita sudah cukup mendapat gambaran realitas yang sedang terjadi. Ketegangan nilai normatif dan praktik nyata di lapangan dalam rentang ke masa lalu dan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun