"Aduh bu, Sheryl laper banget bu, pedagang di sekolah semuanya ga dagang bu, karena masalah gas langka," ujar Sheryl.
"Ya Sher, gas kita aja abis, ini mau beli kata kakak (Vonny) ga bisa beli gas, katanya ga boleh jualan di warung lagi sama pemerintah," terang Ibunya.
Tidak ada pilihan, Sheryl mau tidak mau terpaksa memakan nasi putih saja untuk sarapan dan juga bekal makan siangnya nanti seiring perkara gas melon dilarang dijual kepada pengecer lagi.
"Gapapa bu, aku bawa makan sama bawa bekal nasi putih aja bu, santai aja," ucap Sheryl
Setelah kedua anaknya pergi untuk beraktivas normal, Ibunya pergi untuk membeli gas ke agen gas. Namun, tiba-tiba Ibunya kaget melihat situasi untuk membeli gas tersebut. Banyak warga yang mengantri sesampai memakan bahu jalanan untuk membeli gas melon, Ibu Mega merasa shock atas situasi tersebut. Setelah melihat panjangnya antrian, sehingga atrian di depannya tiba-tiba tidak sadarkan dirinya. Ibu Mega tambah shock atas kejadian tersebut.
"Tolong.... Tolong.... ada yang pingsan pak... bu....," kata Bu Mega saat di antrian gas melon.
Para warga yang sedang mengikuti antrian membeli gas melon sangat sigap untuk menolong seorang ibu yang pingsan tersebut. Vonny memberikan olesan minyak angin di depan hidungnya, dan juga membelikan air mineral untuk memberikan minum untuk ibu yang pingsan tersebut. Warga sekitar berteriak keras dan menyalahkan pemerintah atas kejadian tersebut. Seorang warga sambil merekam kejadian tersebut dengan rasa emosinya, ia memberikan orasinya dengan video untuk disebarluaskan ke sosial media.
Berlama-lama kemudian, tiba-tiba ada seseorang pria berkemeja putih dengan lencana kementerian dengan warga emas di baju dinasnya. Seorang warga mengamuk-amuk dihadapan menteri yang bertugas di bidang Sumber Daya Mineral, ia adalah Pak Burhan. Ia, berteriak dengan tegas, bahwa dirinya resmi membatalkan aturan tersebut di depan warga yang sedang mengantri pembelian gas. Akan tetapi untuk sementara, warga tetap harus mengantri karena harus diproses per tahap untuk diditribusikan ke warung-warung.Â
Perkara gas melon, warga berdesak-desakan, pingsan, hingga harus berjalanan per kilo meter untuk gas melon tersebut. Bapak menteri Burhan telah akui dirinya blunder. Ia ucapkan permohonan maaf kepada seluruh wrganya dengan sambil di rekam oleh warga sekitar.
"Saya Menteri Sumber Daya Mineral, Bapak Burhan memohon maaf sebesar-besarnya untuk warga sekitar yang terpaksa mengantri untuk membeli gas melon yang harus dibeli di agen gas," Ujar permohonan maaf Pak Burhan.
"Saya berjanji untuk evaluasi kembali program kebijakan yang saya buat, seiring dengan kelangkaan gas 3kg, saya berniat untuk melakukan batasan dengan melarang pengecer tidak boleh berjualan," lanjut Pak Burhan.