Mohon tunggu...
Stefani Ditamei
Stefani Ditamei Mohon Tunggu... Mahasiswa - K-drama Enthusiast

Mahasiswa (pejuang tugas akhir) program studi Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tentang "Secreto" dan Fenomena "Hate Speech"

11 Mei 2021   19:12 Diperbarui: 11 Mei 2021   19:43 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentang fenomena kirim pesan anonim| Sumber: https://retroshirtz.com/

Ada saja kreativitas para pencipta platform di media sosial. Dari kegelisahan orang-orang yang kepingn mengirim pesan anonim, terciptalah secreto.site, platform untuk mengirim pesan secara anonim. 

Kehadiran secreto di antara kalangan pengguna media sosial tentu saja jadi angin segar. Siapa yang tidak ingin membaca pesan anonim dari seseorang? Bisa saja itu pernyataan suka, pernyataan kagum, maupun pernyataan lainnya yang susah diungkapkan secara langsung.

Secara umum, keberadaan Secreto memiliki manfaat di antaranya adalah:

  • Cocok buat pengagum rahasia yang naksir seseorang tapi malu untuk mengungkapkan langsung.

  • Sebagai kejutan bagi sahabat biar mereka semakin penasaran.

  • Bisa mengirim pesan motivasi kepada banyak orang secara anonim.

  • Memberikan kritik dan saran yang membangun secara anonim.

(secreto site)
(secreto site)
Sayangnya, keberadaan Secreto tidak selamanya digunakan dengan bijak, lho. Belakangan ini saya sering mendapati keluhan beberapa kawan di media sosial Twitter mengenai pesan yang ada di Secreto-nya.

Ternyata isi pesannya jauh dari kata-kata motivasi ataupun semangat melainkan berisi 'hate speech'. Tentu saja hal tersebut menjadi sebuah masalah. Meski menyediakan fitur pesan anonim, jika isi pesannya adalah hate speech, maka hal tersebut ditakutkan membawa dampak buruk bagi sebagian pengguna secreto.

Baca juga: Secreto, Sebuah Situs Hits yang Sering Disalahgunakan oleh Gen Toleran

Fenomena Hate Speech

Fenomena 'hate speech' memang terjadi di berbagai kalangan dan kasus. Misalnya saja, hate speech antara pendukung paslon A dan paslon B saat pilkada maupun pilpres berlangsung. Hate speech terhadap tokoh publik tertentu, dan hate speech yang melibatkan aktivitas perundungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun