Mohon tunggu...
Stefani Ditamei
Stefani Ditamei Mohon Tunggu... Mahasiswa - K-drama Enthusiast

Mahasiswa (pejuang tugas akhir) program studi Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Berdamai dengan Kehilangan: Mengapa Susah Move On?

29 April 2021   23:56 Diperbarui: 30 April 2021   02:31 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdamai dengan Kehilangan: Mengapa Susah Move On? (Pexels)

Tidak bisa dipungkiri bahwa terlibat dengan urusan asmara bisa memengaruhi kehidupan seseorang.

Kehidupan asmara yang didambakan banyak orang adalah memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu yang lama dengan orang yang dicintai, yang juga memberikan balasan yang sama.

Sayangnya, kehidupan asmara yang indah tidak melulu bisa didapatkan oleh semua orang. Ada yang harus merasakan kepahitan, seperti: dikhianati, ditinggalkan, tidak diberikan kesempatan, dan berakhir menjadi orang yang gagal dan susah move on.

Namun, sebelum saya mengulas lebih dalam mengenai cara dan mengapa orang susah move on, mari kita bahas terlebih dahulu tanda orang  jatuh cinta?

Ilustrasi pasangan (Pexels)
Ilustrasi pasangan (Pexels)

Tanda orang jatuh cinta

Jatuh cinta dan memiliki ketertarikan terhadap seseorang memang jadi hal yang menyenangkan untuk dirasakan. Ada perasaan deg-deg-an, wajah kadang memerah malu-malu, dan berakhir kangen serta ada keinginan untuk terus bertemu.

Tanda orang jatuh cinta bisa dijelaskan secara ilmiah, lho!

Dilansir Kompas, tanda seseorang jatuh cinta bisa dijelaskan secara ilmiah oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian dari Live Science, berbagai studi menemukan bahwa jatuh cinta merupakan tahap khusus bagi otak dan berakhir dengan tanda berikut:

- Menganggap pasangan istimewa 

Adakalanya jatuh cinta bisa membuat seseorang menganggap pasangannya itu special, istimewa, the one and only, seolah-olah manusia di muka bumi ini tidak bisa menggantikan kehadirannya.

Seorang pakar antropologi dari Rutgers University, Helen Fisher, menjelaskan bahwa pikiran menganggap orang lain istimewa disebabkan oleh naiknya dopamin di pusat otak.

Dopamin pada otak adalah zat kimia yang terlibat saat manusia berkonsentrasi dan fokus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun