Mengapa Kita Harus Gunakan Data Center Lokal?

Dalam kesempatan baik kemarin, saya menghadiri peresmian satu data center kelas dunia yang bernama Area31. Lokasi data center ini ada di Tapos, Depok, Jawa Barat. Pengelola data center ini adalah PT Dunia Virtual Online yang merupakan group DTP, pemain lama di dunia data center provider di Indonesia. 

Bila kita lihat kilas balik beberapa tahun ini, salah satu bidang yang berkembang sangat pesat adalah bidang IT, dan secara khusus adalah data center. Selain karena kebutuhan tinggi dari data center di Indonesia, mencapai 200 MW, sedangkan saat ini kita masih di kisaran 100MW. Maka peluang bisnis moncer di data center menjadi perhatian menarik dalam 2 tahun terakhir. 

Seiring dengan dikeluarkannya PP71/2019, maka industri data center lokal bergeliat cepat. Banyak data center skala besar , atau disebut dengan hyperscale bermunculan di Indonesia. Tentu kita juga melihat gerakan para pemain cloud global yang terus masuk ke Indonesia, dan salah satu strategi mereka adalah membuat data center lokal di Indonesia. 

Mengapa kita harus gunakan data center lokal?

Jelas pertama adalah kepastian hukum. Bila terjadi sesuatu dengan data kita, yang ada di data center, ataupun cloud provider, tapi bila data itu ada di luar negeri, maka kita tidak bisa berbuat apa-apa. Maka data center lokal pastilah suatu keharusan, terutama bagi perusahaan, ataupun instansi. 

Trafik yang tinggi. 

Data center pasti digunakan untuk kegiatan operasional, transaksi, dan pastinya ada trafik yang tinggi. Meskipun sebagian besar trafik mengarah ke luar negeri, tapi apabila semua data center, pusat data, cloud provider diletakkan di Indonesia, maka akses trafik pun hanya ada di daerah Indonesia saja. 

Tidak harus memutar dulu ke Singapore atau Hongkong untuk mengakses data kita. Dan ini tentu saja penghematan bandwidth luar biasa untuk suatu bangsa. Dengan penghematan bandwidth, maka biaya langganan bandwidth koneksi Internet kita akan lebih terjangkau. 

Peningkatan SDM.

Sebagian besar proyek hyperscale data center kita masih di tangani oleh konsultan luar negeri. Ini jadi pertanyaan, apakah tidak ada SDM yang mumpuni untuk mendesain data center di Indonesia ? Kemudian begitu data center operasional, siapa yang mengoperasikan, apakah sudah ada SDM nya? Ini yang penting disimak. 

Tenaga ahli desain data center memang masih sangat terbatas, demikian juga dengan tenaga ahli manajemen data center. Ini adalah peluang untuk kita bisa meningkatkan kemampuan kita, untuk mencapai kemandirian. Indonesia jelas sangat unik, dengan kondisi kepulauan maka sangat tidak mungkin membuat semuanya terpusat , bahkan secara data center. Maka tentu akan banyak SDM diperlukan untuk ini. 

Data center atau Cloud.

Kadang orang bingung, tapi baik data center ataupun cloud semuanya akan perlu satu tempat dimana data ditempatkan. Cloud provider besar sekalipun menempatkan data mereka di data center mereka, atau data center milik orang lain yang mereka sewa. Cloud provider global sekarang ini ditantang dan dipaksa membuka data center mereka di Indonesia, baik dengan membangun sendiri, atau menyewa data center yang dikembangkan di Indonesia. 

Area31, data center lokal, kebanggaan Indonesia (koleksi pribadi)

Salah satu data center yang baru saja diresmikan Area31 ini adalah buktinya. Bila anda adalah perusahaan, maka bisa menyewa area untuk penembatan rak data center anda disana. Bila anda instansi juga bisa. Meskipun ada kebijakan Pusat Data Nasional yang masih belum dibangun fisiknya saat ini. Demikian juga dengan cloud provider. 

Daripada membangun sendiri data center, dimana perlu waktu 1-2 tahun, dengan menggunakan fasilitas data center seperti Area31, anda tinggal datang dan membawa server, dan semua bisa langsung operasional. 

Inilah sebabnya mengapa sangat penting memperhatikan agar data center kita menggunakan data center secara lokal, ada di Indonesia. Dan kita harapkan semakin banyak lagi data center provider, sehingga keamanan data kita semakin terjaga.