Mohon tunggu...
Stanley laurentius
Stanley laurentius Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi basket,musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Memulai Bisnis di Era Digital

22 Mei 2024   16:26 Diperbarui: 22 Mei 2024   16:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi digital membuka peluang bagi pelaku ekonomi untuk menjual merek dan produknya dengan lebih mudah. Saat ini hampir semua penyedia produk dan jasa yang ada menggunakan media sosial dan layanan e-commerce untuk pemasaran digital.

Meski merupakan sebuah peluang, namun persaingan bisnis di era digital juga semakin ketat. Faktanya, banyak perusahaan dan brand yang kesulitan meningkatkan kinerjanya di era digital. Salah satu kendala yang sering dihadapi dunia usaha adalah ketidakmampuan mengikuti laju perkembangan tren dan perubahan perilaku konsumen, terutama di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, setiap pengusaha harus beradaptasi dan memiliki strategi bisnis yang tepat untuk bersaing dalam bisnis di era digital.

Lalu ada beberapa tips untuk meningkatkan performa bisnis Anda di era digital :

1. Menambah Produk atau Jasa

Menambah produk atau jasa dapat menjadi strategi yang tepat untuk meningkatkan keuntungan suatu perusahaan. Jika bisnis perusahaan Anda berjalan dengan baik, strategi ini mungkin dilakukan.

Sebelum memutuskan untuk menambah produk, Anda bisa melakukan riset pasar terlebih dahulu. Cari tahu layanan dan produk mana yang banyak diminati dan dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, produk atau layanan tambahan apa pun yang Anda publikasikan memiliki peluang bagus untuk laris manis di pasar. Namun Anda harus mewaspadai risiko kerugian jika produk atau jasa baru yang ditawarkan gagal di pasar. Pasalnya, meluncurkan suatu layanan atau produk baru membutuhkan biaya yang tidak sedikit.Jika kinerja penjualan suatu produk baru buruk, maka biaya yang dikeluarkan akan menjadi beban dan keuntungan produk utama akan berkurang. Sebenarnya mungkin ada kerugian. Oleh karena itu, sebelum menambahkan produk atau jasa baru, pikirkan baik-baik untuk memastikan respon positif dari konsumen.


2. Creating a Brand Story

Setiap wirausahawan mempunyai kisah penuh tantangan dalam membangun sebuah bisnis, mulai dari menentukan bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana membangunnya, dan bagaimana mempertahankannya. Anda dapat membuat cerita ini dan mengubahnya menjadi narasi untuk kisah merek Anda. Berbagi kisah bisnis yang menginspirasi tidak hanya bermanfaat bagi pembaca dan pendengar Anda, tetapi juga dapat menumbuhkan dukungan dan membangun hubungan emosional dengan pelanggan Anda. Kisah merek membantu perusahaan membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Selain itu, membangun kisah merek juga dapat membedakan merek Anda dari pesaing.

3. Perhatikan tren digital

Dengan berkembangnya teknologi digital, perilaku konsumen juga berubah menjadi lebih cepat dan cepat, seperti perubahan tren dan gaya hidup. Bagi pebisnis, tren adalah elemen kunci dalam memahami dan mengikuti perubahan selera konsumen.

Pelaku ekonomi mengikuti tren yang berkembang, seperti membantu bisnis menemukan ide, menghubungkan produk dan layanan dengan pelanggan, serta membantu perusahaan kembali ke jalurnya dan menjadi lebih hemat biaya. Ada banyak cara untuk mengetahui topik apa yang sedang tren online saat ini. Pertama, mari kita lihat media sosial seperti Twitter. Anda dapat mengetahui tren terkini melalui trending topik di platform. Seperti yang kita ketahui bersama, trending topik menandakan bahwa suatu topik hangat sedang menjadi trending di Twitter. Kedua melalui Google Trends. Platform ini menyediakan data tentang kata kunci yang paling banyak dicari dalam jangka waktu tertentu. Platform ini memungkinkan Anda menargetkan iklan untuk layanan dan produk Anda berdasarkan kata kunci yang sedang tren. Dengan cara ini, promosi baik dalam bentuk konten, artikel, maupun video dapat menggugah minat pengguna internet dan calon konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun