Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kompasiana, Harapan dan Kenyataan yang Menghebatkan

29 Juni 2019   10:31 Diperbarui: 30 Juni 2019   03:28 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com

Ada perasaan bangga, ketika kawan-kawan menyebut diri ini penulis. Apalagi bila diembel-embeli penulis Kompasiana. Wajah sumringah melonjak, meski cuma di hati karena tak mau dibilang sombong.

Mungkin saja hobi menulis terbilang langka, ataukah banyak penulis  yang rendah hati tak mau menonjol. Beberapa kawan sekerja nampaknya kagum, setelah hasil tulisan diri berkibar tayang di Kompasiana, dan ingin bergabung meski tak mulus.

Tak mudah menjadi seorang penulis, bangganya haruslah tetap berkarya. Sembilan tahun menjadi penulis Kompasiana, barulah terlahir sekitar 353 tulisan. Tak produktif memang, masih beruntung, jatuh bangunnya kesulitan membagi waktu kerja formal tercerahkan kembali setelah tidur panjang beberapa tahun sebagai penulis.

Kebiasaan menulis di surat kabar cetak telah lama ditinggalkan, mengikuti arus kekinian agar cepat dan tepat sasaran. Menayangkan buah pikiran di media online, seperti Kompasiana.

Banyak kawan bertanya, berapa honor di Kompasiana, dan apa sich untungnya. Berkaitan dengan hal ini, pupuslah sudah niat jadi penulis bila disebutkan jelas penghasilannya, karena Kompasiana bukanlah media cetak berhonor.

Bijaknya dikatakan bahwa penulis Kompasiana akan memperoleh kemanfaatan-nya jauh melebihi honor yang diterima sebagai penulis media lainnya.

Kebanggaan, dan kesehatan utamanya. Membeli kesehatan tak perlu keluar uang, cukup menulis. Gratis tak berbiaya, bila kita menghasilkan tulisan dari apa yang kita sukai dan maknai.

Beberapa kawan Kompasianer, sebutan penulis Kompasiana, telah mendapatkan kesempatan gratis jalan-jalan keliling Indonesia, wisata maupun reportase.

Hal lainnya, kemampuan menulis semakin terasah dan berkualitas, karena kita akan memacu diri belajar dari tulisan kawan-kawan yang lebih senior, cara-cara menghebatkan tulisan yang renyah.

Belum lagi, lomba-lomba berhadiah atau kompetisi dari kerjasama sponsor yang sangat menantang untuk menuliskan topik-topik yang diperlukan.

Jangan pikirkan honor, ketika keinginan menjadi penulis tersirat, karena itu akan menghambat prosesnya.

Kompasiana pun tetap peduli, meski tak memberi honor kepada penulisnya. Setiap bulan memberikan penghargaan kepada para penulis dalam bentuk K-Rewards yang bernilai rupiah, bila memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

https://www.pexels.com
https://www.pexels.com
Promosi tentang kehebatan Kompasiana telah disampaikan, dan dua kawan tertarik, mereka teman-teman kerja.

Kawan pertama, setelah mendaftar sebagai penulis, mengirimkan tulisan pertamanya, dan ternyata ditolak. Menyedihkan memang, tapi apa hendak dikata.

Disampaikan kepada kawan, bahwa ternyata dia menuliskan semacam promosi produk. Berkali-kali diajak mencari topik-topik lainnya, belum berhasil.

Kompasiana itu terlalu baik dan tidak sombong, itu yang dikatakan pada kawan. Tulisan apa saja akan ditayangkan, sepanjang tidak menyalahi aturan yang telah digariskan. Bahkan, kisah tentang kebingungan sebagai penulis pemula yang masih unyu-unyu pun bermanfaat dan tayang langsung.

Lebih dari enam bulan, kawan pertama ternyata belum menghasilkan tulisan lagi, dan layak di-statuskan tidak berminat menjadi penulis.

Berikutnya, kawan kedua lebih memberi semangat, karena telah menghasilkan dua buah puisi. Namun, dengan berbagai alasan, tak punya waktu, laptop rusak dan lain-lain, belum ada lagi tayang tulisannya di Kompasiana.  Kawan kedua ini bisa di-statuskan berminat tapi masih ragu tentang kemanfaatan sebagai penulis.

Sejatinya, menyandang gelar sebagai penulis itu selain bangga dan menyehatkan, juga membahagiakan. Kompasiana bisa dikatakan sekolahnya para calon-calon penulis, bahkan banyak yang sudah memenuhi syarat lulus pun ternyata tak mau hengkang.

Kompasianer yang super, mereka-mereka itu rela menjadi panutan bagi para penulis unyu-unyu yang baru memulai dan yang masih berproses menjadi penulis.

Kurang apa lagi, jangan ragu, bangkit dan mulailah menulis, buatlah komitmen dan selalu konsisten. Jangan pikirkan honor, karena honor itu akan datang sendiri bila sudah waktunya.

Seiring dengan berlalunya waktu, hebatnya berkiprah di Kompasiana telah memampukan diri sejajar dengan penulis-penulis handal lainnya. Tetaplah bergabung bersama Kompasiana, karena di sana banyak harapan dan kenyataan yang menghebatkan.

Bandung, 29 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun