Mohon tunggu...
Ira Firna
Ira Firna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pepes Tahu Makanan Fungsional yang Lezat dan Bergizi "Khas Sunda"

7 Maret 2023   14:24 Diperbarui: 7 Maret 2023   14:39 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makanan fungsional adalah makanan sehat yang berfungsi menjaga metabolisme tubuh manusia. Sekarang ini, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan yang sehat dan pentingnya menjaga kesehatan sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari beragamanya produk yang ditemukan di pasaran sebagai makanan dan minuman yang.

Makanan Indonesia adalah salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Salah satu makanan khas masyarakat Sunda yaitu pepes atau "pais" . Pepes merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia yang populer. Asal usul pepes rupanya berasal dari Tanah Pasundan. Mulanya masyarakat Sunda menamai hidangan yang dibungkus dengan daun pisang ini dengan sebutan 'pais'. Namun tidak ada yang mengetahui kapan tepatnya pepes sudah mulai dikenal atau biasa dinikmati oleh masyarakat Sunda. Jika melihat dari cara membuat dan proses pematangannya yang sederhana, bisa dipastikan asal usul pepes sudah berusia sangat tua.

Bahan untuk membuat pepes sendiri bisa menggunakan bahan apa saja. Kebiasaan masyarakat Sunda yang selalu memanfaatkan alam untuk kehidupan sehari-hari, diterapkan juga ketika membuat hidangan pepes. Masyarakat Sunda biasanya mengisi pepes dengan bahan apa saja yang ada di sekitar mereka. Misalnya, ikan dari sungai, tahu yang diolah dari kacang kedelai, atau jamur yang tumbuh di ladang. Bahan seadanya ini kemudian dimasak dengan bumbu yang mereka tanam sendiri di halaman rumah, seperti daun salam, kunyit, sereh dan daun pisang.

Mulanya, asal usul pepes dimasak dengan waktu yang sangat lama yakni minimal 8 jam. Karena proses pematangannya yang dilakukan dengan cara ditaruh di atas abu hawu kayu panas, sehingga pepes pun matang secara perlahan-lahan. Proses yang lama ini membuat pepes menjadi kering dan bumbunya meresap secara menyeluruh, sehingga menghasilkan aroma bakaran yang sangat harum dan menggoda. Sampai saat ini, pepes Sunda yang asli masih bergantung pada kayu. Walaupun kebanyakan pepes sekarang dimatangkan dengan cara dikukus, karena prosesnya dianggap lebih cepat dan menghemat waktu. Namun, tetap saja pepes yang paling nikmat adalah pepes yang dikukus dengan bahan bakar kayu.

Seiring perkembangan zaman, munculnya variasi pepes dari berbagai daerah di Indonesia. Meski umumnya pepes terbuat dengan bahan utamanya yaitu ikan, namun banyak juga yang menambahkan bahan lainnya untuk dijadikan bahan utama pembuatan pepes. Contohnya pepes tahu.

Tak hanya memiliki segudang manfaat baik, kalian bisa menyulap tahu menjadi berbagai menu yang lezat untuk disantap. Kebanyakan tahu memang diolah dengan cara digoreng, namun tak hanya itu. Kalian juga bisa menjadikannya pepes tahu, yaitu dengan membungkusnya dengan menggunakan daun pisang kemudian ditambahkan aneka jamur lalu dikukus.

Bukan cuman ikan, tahu juga bisa diolah menjadi sajian pepes tahu yang enak. Berikut ini adalah manfaat pepes tahu bagi tubuh yang dapat diperoleh:

1. Menurunkan Berat Badan.

Bukan hanya tempe, olahan kedelai lain seperti tahu juga bisa digunakan sebagai menu diet. Konsumsi tahu akan membuat kenyang lebih lama sehingga mencegah makan berlebihan.

2. Mudah Dicerna

Gorengan dan makanan cepat saji tergolong sulit dicerna oleh tubuh karena mengandung lemak jenuh dalam jumlah banyak dengan tekstur yang cukup keras. Sebaliknya, pepes justru lebih mudah dicerna sebab proses pengukusan membuat teksturnya jadi lembut tanpa menghilangkan kandungan gizinya. Selain itu, pepes juga cocok dikonsumsi orang sakit karena mudah dicerna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun