Mohon tunggu...
Sarah Tsabituddinillah
Sarah Tsabituddinillah Mohon Tunggu... -

Sastra, Alam, Bicara | Rumah Kepemimpinan Jakarta | Biologi, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Konyol

4 November 2018   00:17 Diperbarui: 4 November 2018   00:39 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku menyaksikan seorang wanita mendorong ibunya sendiri hingga tersungkur di aspal jalan. Sang ibu tak sanggup berdiri. Hanya menangis seraya menyaksikan wanita itu berlari meninggalkannya.

Aku bergegas mengikuti wanita tadi secara sembunyi. Di persimpangan jalan, aku menghentikan langkahku. Namun, wanita yang aku ikuti terus berjalan cepat. Sebuah mobil melaju cepat dari arah kanan kemudian menabrak tubuh wanita itu dengan kerasnya.

Brak! Aku menjerit.

Kini tubuhnya tengah terbaring di ruang operasi. Sang ibu yang tadi ia tinggalkan di jalan, menunggu di depan ruang operasi dengan sisa tenaga yang ia punya.

Aku menghardik dalam hati, "untuk apa ibu itu menunggu? Wanita itu pantas mendapatkan balasan atas perbuatannya yang kurang ajar terhadap ibu sendiri!". Aku justru senang bahkan menertawakan wanita durhaka yang kini tak berdaya.

 Tiga jam berlalu, wanita itu tidak dapat diselamatkan. 

Sang ibu menangis tersedu-sedu, tetapi aku tertawa bahkan seperti seorang yang amat bahagia. "Rasakan! Biarlah ia pergi membawa penyesalan yang begitu menyayat hati!''

Aku tertawa, dan masih terus tertawa.

Hingga aku jatuh terduduk di lantai. 

Kulihat papan putih bertuliskan nama dari wanita yang terbujur kaku ditutupi kain selimut yang terkena bercak darah.

Sadar, betapa konyol menertawakan hingga menghardik diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun