Mohon tunggu...
S. R. Siola
S. R. Siola Mohon Tunggu... Relawan - Pengamat Azadegan

Pengamat Azadegan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

[Februari 2020] 41 Tahun Kemenangan Republik Islam Iran

19 Januari 2020   23:58 Diperbarui: 21 Januari 2020   05:13 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bendera Iran yang berkibar. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Saya ingin mengutip Teori Siklus Ibn Khaldun, Muqaddimah, bahwa dibutuhkan solidaritas sosial yang kuat agar dapat mempertahankan kedaulatan pemerintahan.

Kekuatan solidaritas ini dipercaya mampu melawan kekuatan solidaritas lain yang mengancam kedaulatan. Jika kuat, akan bertahan. Jika lemah, maka akan terganti oleh kekuatan solidaritas lainnya.

Satu hal unik juga disebut oleh Ibn Khaldun sebagai penghancur kedaulatan, yaitu kemewahan. Semakin besar kemewahan dan kenikmatan, semakin lebar gerbang kehancuran sebuah negara dan lenyapnya solidaritas. Ini menarik!

Iran selama 41 tahun berada di bawah tekanan negara-negara adikuasa yang gerah dengan revolusi faqihnya. Tekanan-tekanan politik, ekonomi, teknologi, maupun budaya membawa Iran pada kondisi hidup yang jauh dari kemewahan dan kenikmatan, yang menurut Ibn Khaldun merupakan salah satu sebab kehancuran. 

Rupanya di sini, musuh salah membaca kekuatan Iran. Sampai hari ini, musuh masih percaya bahwa kelaparan akan membuat Iran hancur.

Pemimpin Besan Revolusi Islam Iran, Sayyid Ali Khamenei, saat memperingati 40 tahun kemenangan Revolusi Islam Iran (22 Bahman 1397/2019) mengatakan bahwa Iran adalah satu-satunya revolusi Islam yang mampu bertahan hingga 40 tahun.

Dan, saat ini, telah memasuki fase kedua menuju masa depan Iran, yaitu fokus pada pembangunan diri, masyarakat dan peradaban.

Kemenangan ini tidak mungkin dicapai begitu saja tanpa penghargaan terhadap nilai-nilai kebebasan, moral, spiritualitas, keadilan, kemerdekaan, kesucian, kaidah-kaidah ilmiah, dan persaudaraan. Tidak satu bangsa pun mampu bertumbuh dengan mengabaikan begitu saja pesan-pesan fitrawi ini.

Langkah Iran Islami Mempertahankan Eksistensinya

Masyarakat Iran, Revolusi Islam, dan capaian-capaian yang diraihnya selama ini, tidak lain adalah pengorbanan tulus para syuhada. Darah mereka menyuburkan tanah Iran, dan pengorbanan ini tidak sia-sia, ujar Pemimpin Besar Revolusi Islam, dalam pidatonya di hadapan masyarakat Tehran, 22 Bahman 1397/2019 silam.  

Tapi bagaimana Iran dapat melangkah ke fase masa depan? Pemimpin Besar Iran menguraikan beberapa poin yang merupakan kunci kemenangan mereka di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun