Mendekati malam kami langsung menuju I-city di Syah Alam, selangor untuk melihat keindahan lampu-lampu dan pusat permainan. Mengambil foto-foto di setiap sudut yang menarik. Pengunjung cukup padat, tidak terasa lagi suasana pandemi.
Selanjutnya kita berkunjung ke masjid biru, masjid terbesar di Selangor yang memuat puluhan ribu jamaah. Masjid bernama Sultan Salahuddin Abdul Aziz yang diabadikan dari nama pendirinya merupakan masjid terbesar kedua di Asia Tenggara setelah masjid Istiqlal, Jakarta.
Pada hari kedua setelah sarapan langsung menuju Genting Highland yang terletak di negeri Pahang. Dibandingkan dua kunjungan sebelumnya, kali ini kabut sangat tebal menyelimuti perjalanan dalam gondola. Serasa berada di negeri atas awan yang tidak terlihat ujungnya. Perjalanan lebih kurang sepuluh menit dengan menempuh jarak 3,4 kilometer dari Awana Sky Station dan Sky Avenue Station.
Mungkin semangat liburan yang menggebu setelah pandemi, pengunjung di Genting Highlands sangat padat. Yang membawa anak-anak harus berhati-hati jangan sampai terpisah.
Melihat banyaknya orang, saya melihat ada orang tua yang kreatif. Seorang ibu dan anaknya dipasangkan gelang yang saling terhubung dengan tali pengait yang elastis. Rasanya lucu melihat itu.
Setelah dari Genting perjalanan dilanjutkan ke batu Caves pusat peribadatan orang India. Suasana cukup ramai dan didominasi oleh orang India. Kemudian kami berbelanja coklat dan souvenir, makan siang dan shopping di Jakel Mall. Saya dan suami memang tidak berminat berbelanja, bagi kita yang penting jalan-jalan dan kuliner, mencoba sesuatu yang baru.
Selagi teman-temannya berbelanja di Jakel Mall, saya dan suami lebih memilih ke kawasan pasar tradisional yang berada di seberang Mall. Â Kami membeli beraneka jajanan. Memang sebagai bangsa serumpun makanan di Pekanbaru dan Malaysia hampir sama. Namun, makan dan ngemil menjadi aktivitas yang mengasyikkan. Kami membeli apam balik, seperti craps tetapi lebih sederhana.
Selanjutnya mencoba baby crab, kepiting kecil-kecil yang digoreng garing. Jadi, dimulut terasa kriuk dan crispy. Menikmati suasana belanja hingga maghrib kemudian makan malam dan kembali ke hotel.
Saya dan suami kalau memang travelling, tidak ingin diam saja di hotel, selagi di lokasi lebih baik menikmati suasana sekitar. Karena hotel berada di kawasan Bukit Bintang tentu rugi tidak ikut menikmati malam. Bukit Bintang adalah kawasan hiburan dan shopping yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Jalan-jalannya dipenuhi mal dan pertokoan, salah satunya Mall Pavilion.