Mohon tunggu...
SRI WARDANI
SRI WARDANI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan MC

Suka Menulis, MC pemerintahan. Pernah menjadi Presenter di stasiun TV lokal. Meraih Juara II MC antar instansi Provinsi Riau (2014). Juara I lomba cerpen Penerbit Kertas Sentuh, Juara II Lomba Cerpen Penerbit Prospect. Juara III lomba Dongeng Tianisa Bookstore, Juara Harapan I Lomba cerpen The Journalish Publishing, Peringkat 5 lomba Cerpen Horor Tinta Misteri. Meraih 10, 20, 30, 50 besar lomba cerpen dan puisi lainya. Karya puluhan buku antologi fiksi dan non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Batik Nasional, Mencintai Batik Tampil Cantik

3 Oktober 2021   13:42 Diperbarui: 3 Oktober 2021   13:50 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita baru saja memperingati Hari Batik Nasional tanggal dua Oktober kemarin. Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 33 tahun 2009, bahwa setiap tanggal dua Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional dan bukan merupakan hari libur. Penetapan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.

Tanggal 2 Oktober tahun 2009 adalah hari bersejarah bagi Indonesia. UNESCO mengakui batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity). Batik adalah kekayaan budaya Indoensia yang sangat berharga dan harus dibudidayakan dan dilestarikan.

Sedikit bercerita tentang pengalaman lucu saya tentang baju batik. Suatu hari saya berada di sebuah kota besar dan berbelanja bahan batik yang nantinya untuk baju seragam keluarga.

Menurut penjual, batik yang ditawarkan kepada saya adalah batik terbaru. Tentunya saya tertarik dan menjadi pengguna pertama karena dibeli di kota yang berbeda. Di kota saya mungkin tidak akan ditemui orang memakainya. Itu perkiraan saya.

Selang beberapa waktu berikutnya, ketika apel pagi di kantor, saya melihat salah satu rekan kerja dari unit lain menggunakan batik yang pernah dibeli, meskipun hari itu saya sedang tidak memakai pakaian tersebut. Merasa penasaran, saya bertanya dari mana ia mendapatkan batiknya.

Ia mengatakan bahwa batik itu dibeli di pusat perbelanjaan di kota kami. Sedikit kaget, saya membeli batik ini di pulau yang berbeda dan terbang  dalam waktu satu setengh jam. Ternyata ada juga menjual bahan yang sama. Dalam beberapa waktu berikutnya suami juga bercerita bahwa dia menemukan orang yang memakai batik yang sama.

Saya termasuk pencinta batik. Koleksi batik adalah wajib. Selain untuk pakaian kerja dan seragam keluarga, batik menjadi pakaian yang aman digunakan, cocok untuk ke kantor, kegiatan-kegiatan, bahkan dinas di luar.

Karena kecintaan pakaian batik, setiap bertugas di kota tertentu, saya akan mencari bahan batik yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Karena memakai batik dari berbagai daerah menjadi kebanggaan tersendiri. Setiap daerah memiliki motif yang menggambarkan keunikan masing-masing tempat.

Jakarta dan sekitarnya  adalah tempat yang sering saya kunjungi dalam kegiatan dinas. Saya sering berbelanja batik. Seperti saat di Bandung, tidak melewatkan memburu batik karena banyak ragam pilihan dan lebih bervariasi. Batik dari Jawa Barat sudah terkenal karena masyarakat sunda telah mengenal batik dari zaman kolonial yang disebut batik priangan.

Priangan mencakup beberapa daerah sunda di Jawa Barat, diantaranya Cianjur, Sukabumi, Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Kata priangan berasal dari kata parahyangan yang berarti tempat para dewa.

Priangan merujuk untuk istilah Jawa Barat untuk apresiasi budaya sunda dengan pesonanya panorama yang indah. Batik priangan terkenal dengan motif-motif cerah dan bervariasi. Saya suka dengan warna-warna terang. Dengan motif-motif ini dapat divariasikan dengan hijab yang bewarna senada.

Batik priangan yang terkenal adalah  dari Kota Tasikmalaya yaitu kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, di kenal sebagai lalu lintas antara jawa Barat dan Jawa Tengah. Batik Tasikmalaya memiliki corak batik yang khas dan karakter yang cukup kuat serta warna-warna yang cerah seperti merah, hijau  dan biru. Dari segi motif, batik tasik terkenal dengan corak flora dan fauna seperti anggrek dan burung, merak ngibing (menari), kulit kayu, motif rereng (keserasihan), buah kopi, burung banga, dan lainnya.

Tema-tema batik priangan mengambil dari alam atau peristwa yang memiliki makna untuk selalu menjaga alam sekitar. Tentunya menarik untuk dikenakan.

Batik Tasikmalaya memiliki tiga motif yang paling poluper, yaitu pertama motif batik Sukapura, merupakan motif batik khas Tasikmalaya yang dihasilkan dari Desa Sukapura, Kecamatan Sukaraja Tasikmalaya. Secara desain motifnya memiliki kemiripan dengan batik Madura dengan ragam hias yang kontras warna dan ukuran motif.

Kedua, motif batik Sawoan. Motif ini di dominasi oleh warna coklat dengan ornamen warna putih sehingga menyerupai batik Solo. Ketiga, motif batik Tasik, memiliki warna cerah khas batik pesisir. Pesona yang menawan karena menampilkan warna-warna cerah dan bermotif rapat, rapi dan berkelas sehingga memiliki banyak variasi.

Meskipun dalam perkembangan zaman, muculnya batik printing menjadi tantangan baru bagi pengrajin batik tradisional. Saya pribadi mengagumi batik tulis yang menjadi ciri khas keaslian dan orisinalitas yang terjaga.

Namun, batik tulis tentu saja harga lebih mahal. Jika pembaca tidak ingin mengalami kejadian seperti cerita saya di awal, membeli batik tulis memberikan keunikan dan sedikit kemungkinan menggunakan baju yang sama dengan orang lain.

Agar terjaga pesona batik, para pembatik harus selalu punya kreatifitas dalam menulis corak dan motif. Motif yang unik dan menarik akan menjadi kepuasan tersendiri bagi pemakainya. Tentunya jangan berhenti dalam mempromosikan batik secara terus menerus dan menjadikan batik ikon kebanggan yang tidak boleh ditinggalkan.

 Sumber Referensi

  • Kristina. 2021. Hari Batik Nasional 2 Oktober, Begini sejarah lengkapnya. www.detik.com.1 Oktober.
  • Susanti dan Fahrul. 2020. Pengenalan Proses Membatik sebagai Upaya Pelestarian Batik Tulis. Jurnal Senada (semangat Nasional dalam mengabdi) Vol 1 nomor 1 Juni 2020 hal 97-106.
  • Santosa dan Desti. Perancangan Musiem Batik Priangan dalam Upaya menyelamatkan Batik Priangan Sebagai Warisan Buddaya Bangsa. Jurnal tingkat Sarjana Bidang Senirupa dan Desain Nomor 1 halaman 1-6.
  • Sunnarya, Yan. 2010. Batik Priangan Modern dalam Konstelasi Estetik dan Identitas. Jurnal Pnedidikn Seni KAGUNAN asosiasi Pendidik Seni Rupa Indoensia (APSI) volume 4. 2 Desember 2010.
  • Widiarini. 2016. Berburu cantiknya batik priangan khas Tasikmalaya. www.traveldetik.com, 3 Januari.
  • Bahankain. 2020. Mengenal Batik priangan Tasikmalaya. www.bahanbatik.com, 8 Juni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun