1. Empatik: Mengerti kondisi psikologis dan sosial audiens.
2. Inklusif: Menghargai perbedaan dan mengajak tanpa memaksa.
3. Berbasis akhlak: Menyampaikan dakwah dengan keteladanan.
4. Dialogis: Membuka ruang dialog, bukan monolog sepihak.
5. Solutif: Memberikan jawaban atas masalah nyata masyarakat.
Tujuan Akhir: Masyarakat Islami yang Rahmatan lil 'Alamin
Masyarakat Islami bukan hanya ditandai oleh simbol-simbol agama, tetapi juga oleh perilaku yang menjunjung tinggi keadilan, kasih sayang, tolong-menolong, dan persaudaraan lintas batas. Dakwah humanis menjadi jembatan menuju terciptanya tatanan masyarakat seperti itu.
Jika setiap dai, aktivis dakwah, dan kaum muslimin menjadikan akhlak Nabi sebagai fondasi dakwahnya, maka Islam akan kembali menjadi rahmat bagi seluruh alam.
---
Kesimpulan
Dakwah humanis bukan kompromi terhadap nilai-nilai Islam, melainkan cara bijak untuk menyampaikan ajaran Islam dengan penuh kasih dan kemanusiaan. Di tengah dunia yang semakin retak karena konflik dan kebencian, dakwah yang membangun bukan hanya pikiran, tetapi juga hati, menjadi kebutuhan mendesak untuk membentuk masyarakat Islami yang damai, adil, dan sejahtera.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI