Anggrek yang bermekaran menjadi saksi kebersamaan  Halal Bihalal DPD PAI Jabar, 20 April 2025 di Centra Anggrek Ciwidey. Suasana hangat, penuh makna dan harapan untuk membangun sebuah sinergi.
Mekarnya Anggrek, Mekarnya Silaturahmi
Di sebuah pagi yang sejuk, langit Ciwidey tampak sedang tersenyum. Udara tipis dan dingin turun perlahan dari pegunungan, membawa harum lembut dari ratusan bunga anggrek yang sedang mekar di Centra Anggrek. Hari ini, kebun anggrek menjadi ruang temu jiwa-jiwa yang rindu bersua.
DPD Pecinta Anggrek Indonesia (PAI) Jawa Barat memilih tempat ini  karena ingin menjadikan alam sebagai bagian dari dialog, sebagai saksi akan janji: untuk bersatu, untuk berbuat, dan untuk tumbuh bersama.
Tepat pukul sepuluh pagi, deretan kursi mulai terisi. Bu Romlah Wikardi, Ketua DPD PAI Jabar, membuka acara dengan penuh semangat.
"Pertemuan ini bukan hanya ritual, tapi pertemuan hati. Misi kami adalah menyatukan kekuatan pecinta Anggrek dalam mengembangkan pertanian Anggrek," ucapnya. Beliau menyampaikan bahwa PAI Jabar berkomitmen menjadi rumah bagi siapa pun yang ingin berjuang bersama dalam kebaikan, dalam keberlanjutan pertanian yang berbasis komunitas, dan dalam pemberdayaan.
Kemudian Bu Lia Afriza tampil dengan semangat penuh energi. Ia tak hanya bicara soal pertanian, tetapi tentang cara menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menghidupkan. "Anggrek ini indah karena dirawat dengan penuh cinta. Begitu juga masyarakat, akan tumbuh bila dirangkul dan diberi tempat," tuturnya.
Menurutnya, industri Anggrek bisa menjadi pintu masuk penting untuk penguatan ekonomi masyarakat. Tapi yang lebih penting, katanya, adalah kerja sama. "Kita tak bisa berjalan sendiri. Kita butuh saling memberi makna," ucapnya menutup dengan harapan.
Tawa dan cerita mengalir tanpa sekat. Ada petani dari Lembang, Tasik hingga penggiat agribisnis muda dari Bekasi. Semua duduk sejajar di antara Anggrek-Anggrek.
Suasana Santai, Tapi Penuh Makna
Tidak ada panggung megah. Tidak ada layar LED besar. Yang ada hanyalah suara  alam, dan semilir angin yang memeluk semua peserta. Terdengar ada ibu  yang saling bertukar resep ecoenzim dan nomor WhatsApp.
Di sela percakapan, terdengar bisik-bisik harapan. "Besok, kita bikin pelatihan budidaya Anggrek untuk warga desa," kata seorang peserta. Lainnya menimpali, "ya. kita mulai dari Centra Anggrek ini".
Hari semakin siang. Matahari pelan-pelan turun, tapi tidak ada yang ingin cepat pulang. Suasana terlalu hangat untuk ditinggalkan. Di akhir acara, tak ada seremonial besar. Hanya pelukan hangat dan saling sapa: "Sampai jumpa di acara berikutnya."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI