Mohon tunggu...
Sri Susiwati
Sri Susiwati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hoby memasak dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Project Based Learning untuk Meningkatkan Ketrampilan Menganalisis Pada Materi Energi Alternatif Kelas XE. 5 di SMA Negeri 8 Kota Jambi

20 Februari 2024   08:50 Diperbarui: 20 Februari 2024   08:57 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Project Energi Alternatif (Dok. pribadi)

A. Pendahuluan         

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik melalui proses pembelajaran. Pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah dan konvensional dirasa kurang menarik dan membosankan karena hanya berfokus pada guru dan kurang melibatkan peserta didik.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran kelas X E.5 SMA N 8 Kota Jambi ditemukan bahwa kurangnya ketrampilan menganalisis pada materi energi alternatif adalah 1). Kurangnya pemahaman konsep, 2). Keterbatasan kemampuan menerapkan teori ke praktik, 3). Kurangnya kemampuan menyusun dan mengorganisir informasi, 4). Kurangnya ketrampilan berpikir sistemik dan 5). Tidak terbiasa dengan pendekatan analisis dalam pembelajaran. Ketrampilan menganalisis  menuntut peserta didik memahami konsep,mengidentifikasi masalah, menyajikan temuan,dan menganalisis hasil temuan. Saya sebagai guru berperan aktif dan mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembelajaran dengan model PjBL secara tepat dan efektif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai kelas X E 5.

            Dalam pembelajaran materi energi alternatif terdapat beberapa tantangan yang dihadapi guru antara lain : tidak semua peserta didik mau terlibat dalam mengerjakan, membutuhkan biaya yang lumayan untuk membeli alat-alat percobaan (dinamo,lampu,lem tembak, dll), membutuhkan fasilitas serta peralatan yang memadai untuk pengujian hasil proyek,membutuhkan waktu yang banyak untuk memecahkan masalah dan menyelesaikan produkkesulitan dalam penggunaan LKPD. Dalam pelaksanaan pembelajaran, juga dibantu dan disupport dengan sangat baik oleh kepala sekolah, teman sejawat, peserta didik sebagai objek dan dosen pembimbing serta guru pamong dalam mengarahkan proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar.

B. Pembahasan

            Untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan, adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi yaitu: 1). Penguasaan model, metode dan media pembelajaran, 2). Menjelaskan konsep dasar, 3). Menggunakan pendekatan kontekstual, 4). Memfasilitasi diskusi, 5). Menggunakan sumber pembelajaran interaktif dan LKPD yang menarik, 6). Memberikan proyek dan 7). Memberikan umpan balik konstruktif yang membimbing siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman mereka.


            Strategi yang digunakan dalam menghadapi tantangan di atas adalah dengan menggunakan model berbasis proyek yaitu Project Based Learning (PjBL). yang di laksanakan pada tanggal 23 Januari 2024. Dalam proses pelaksanaannya, peserta didik dihadapkan pada sesuatu masalah kontekstual yang ditampilkan guru melalui gambar/video pembelajaran. Dalam melaksanakan Project Based Learning (PjBL) yaitu LKPD, Modul Ajar, lembar penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan, dan bahan ajar. Hasil penilaian selama PPL 1 dan PPL 2 sudah mengalami peningkatn di mana pada penilaian pengetahuan persentase ketuntasan dari 50% menjadi 86 %.

C. Kesimpulan

            Strategi yang digunakan dalam menghadapi tantangan di atas adalah dengan menggunakan model berbasis proyek yaitu Project Based Learning (PjBL). yang di laksanakan pada tanggal 23 Januari 2024. Dalam proses pelaksanaannya, peserta didik dihadapkan pada sesuatu masalah kontekstual yang ditampilkan guru melalui gambar/video pembelajaran. Dalam melaksanakan Project Based Learning (PjBL) yaitu LKPD, Modul Ajar, lembar penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan, dan bahan ajar. Hasil penilaian selama PPL 1 dan PPL 2 sudah mengalami peningkatn di mana pada penilaian pengetahuan persentase ketuntasan dari 50% menjadi 86 %. 

Aksi yang telah dilakukan saya dianggap cukup efektif guna mencapai keberhasilan belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari hasil belajar peserta didik. Setelah dilakukan koreksi dan penilaian peserta didik sudah mampu memahami materi yang telah diberikan guru. Nilai yang mereka peroleh sudah baik dan hampir semua peserta didik mencapai KKCP sebesar 86 %. Selain itu, dikatakan efektif karena mampu meningkatkan ketrampilan menganalisis peserta didik. Respon orang lain sangat baik terutama kepala sekolah dan teman sejawat yang membantu selama pelaksanaan berupa rekaman dan menyiapkan peralatan selama terlaksananya PPL.

Daftar pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun