Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Memanfaatkan Produk Keuangan untuk Menyiasati Agar Bisnis Transportasi Tetap Aman Saat Pandemi

30 Agustus 2020   22:22 Diperbarui: 30 Agustus 2020   22:16 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar pada aplikasi Sobatku


Bisnis apa yang saat pandemi Covid-19 ini tidak terganggu. Saya rasa hampir semua bidang terganggu adanya pandemi ini, namun mau tidak mau kita harus menerima ini sebagai ujian dari  Yang Maha Kuasa agar kita lolos menjadi insan yang kuat. Menerima takdir bukan berarti kita hanya berdiam diri saja, otak harus tetap berjalan walau ada himbauan fisik kita tetap ada rumah. Karena dapur harus tetep ngebul, biaya-biaya dan  pengeluaran  tak bisa ditunda begitu saja. Anak-anak tetap butuh pendidikan walau melalui PJJ. Semua butuh biaya untuk bisa tetap bertahan hidup dan mempertahankan kehidupan.

Bagi yang mempunyai gaji bulanan, baik itu ASN maupun karyawan swasta tetap suatu perusahaan mungkin merasa aman-aman saja adanya pandemi ini.  Walau beberapa perusahaan telah melakukan pemotongan gaji karyawannya, tetap saja tiap bulan bisa diandalkan pemasukannya. Tinggal bagaimana cara memanage agar pendapat yang segitu tetap bisa memutarkan roda kehidupan keluarga.  Perlu kepintaran agar gaji yang diterima cukup untuk memenuhi belanja harian dan kebutuhan bulanan. Entah dengan memangkas pos-pos pengeluaran yang tidak perlu atau mangalihkan dana ke pos yang lainnya.

Bagi kami, pelaku bisnis transportasi dampak pandemi itu terasa sekali. Kami yang memulai bisnis jasa transportasi angkutan barang sejak tahun 2014 , dampak itu terasa saat pelanggan mulai mengurangi menggunakan jasa transportasi kami. Pengurangan itu karena barang yang mereka produksi berkurang  karena permintaan barang juga berkurang akibat daya beli masyarakat yang menurun. Sehingga barang hasil produksi yang harus kami angkut juga berkurang, walau tidak berhenti sama sekali. Alhamdulillah...

Sejak tahun 2014 ketika suami kena PHK dari sebuah perusahaan tambang di Kalimantan, kami memutuskan untuk pulang ke kampung halaman dan memulai hidup baru sebagai pengangguran. Disaat usia sudah tidak lagi muda tentu akan  sulit bagi kami untuk mencari pekerjaan baru. Sedangkan uang pesangon akan segera habis bila tidak dimanfaatkan untuk menghasilkan uang kembali. Setelah mencoba beberapa usaha, seperti beternak lele, memelihara ayam dan  bertani  ternyata hasilnya menyedihkan karena kurangnya pengetahuan dan mungkin kurang tekun menggelutinya . 

Suami akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah truck bekas untuk memulai usaha transportasi. Truck itu kami beli dari seorang teman dengan cara oper kredit. Jadi kami membayar sejumlah uang  kepada pemilik asal truck dan melanjutkan kreditnya di sebuah perusahan leasing. Karena kalau kami manfaatkan semua uang tabungan yang ada untuk membayar truck, maka tidak ada uang cadangan cash lagi. Sedangkan untuk biaya hidup dan biaya truck seperti  memperbaiki kerusakan-kerusakan agar bisa nyaman digunakan atau memperbaiki penampilan truck agar enak dilihat, butuh dana cash yang tidak bisa dilalukan dengan berhutang. Kami perlu berjaga-jaga bila truck belum bisa menghasilkan uang seketika. Memanfaatkan pruduk keuangan yang ditawarkan perusahaan leasing sangat membantu dalam memiliki truck impian, namun berhutang dalam jangka waktu panjang juga menjadi momok yang akan membuat kami tak bisa tidur nyenyak berbulan-bulan itulah akhirnya  yang menjadi pertimbangan kami untuk memilih kredit jangka pendek, meneruskan kredit pemilik truck sebelumnya saja.

Syukurlah kami segera mendapat pelanggan dari sebuah perusahaan percetakan kertas dan kemasan di kota kami.  Hampir tiap hari, kardus-kardus kemasan atau bungkus suatu produk yang dipesan oleh suatu pabrik harus diantar . Dengan sistem DO (Deliery Order) dan SP ( Surat Jalan) yang mereka keluarkan,  kami mengantar barang  ke pabrik pelanggannya. Mulai dari bungkus susu, bungkus kopi, bungkus rokok, sampai pada kertas suara dan kertas-kertas penting lainnya. Alhamdulillah kami mendapat pernah juga mendapat kepercayaan untuk mengantarkan blangko-blangko penting milik negara juga .

Kami melayani jasa transportasi angkutan  untuk wilayah sekitaran Jawa Tengah, Jawa Timur  dan sebagian Jawa Barat, yang tidak terlalu jauh jaraknya. Untuk waktu tempuh PP kurang dari 24 jam saja.

Usaha ini kami lakukan sendiri , artinya suami juga berperan sebagai driver  dan satu orang sopir pengganti yang hanya dipakai bila perlu saja. Karena untuk melepas sendiri kendaraan dan mempercayakan pada orang lain pernuh pernah kami lakukan namun kurang bagus hasilnya karena kendaraan  sering rusaknya tidak terkontrol pemakaian dan perawatannya. Akibatnya akan butuh biaya perbaikan tinggi.

Pencairan dana DO biasanya dibayarkan  per tiga bulan ke depan. Oleh sebab itu untuk dana operasional ada banyak jasa keuangan menawarkan untuk menyediakan uang cash sesuai harga DO dikurangi 13 %. Pemberi jasa keuangan tersebutlah yang akan mengurus pencairan DO selanjutnya. Mereka bisa memanfaatkan uang pinjaman dari bank, yang tentu akan memperoleh hasil yang lebih banyak dari potongan sekitar 13 % dari harga DO tersebut. Sedangkan manfaat bagi kami, adanya dana segar untuk operasional perjalanan truck, tanpa menunggu 3 bulan lagi.

Pembayaran dilakukan melalui transfer ke rekening kami setiap truck akan berangkat mengantar kiriman, dengan bukti DO dan SP yang ada. Biasanya truck berangkat seminggu 2 -3 kali tergantung jarak dan waktu yang akan ditempuh. Sebelum ada pandemi Truck terkadang berangkat 4-5 kali dalam seminggu, jadi ada pengurangan pemberangkatan 1-2 kali dalam seminggu. Hal itu tentu saja membawa dampat berkurangnya pendapatan. Biaya perawatan truck dan sopir cadangan juga berkurang pemakaiannya yang tentu berpengaruh pada pendapatan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun