Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Misteri Rumah Kontrakan Kami

31 Agustus 2019   14:46 Diperbarui: 1 September 2019   01:35 9623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rumah kontrakan kami, dokumen pribadi

Saya melihat rumah itu baru dibetulkan oleh beberapa orang tukang, karena suami ingin rumah dicat kembali, diganti kloset bahkan kamar mandi lama dibongkar dan kita dibikinkan kamar mandi baru kembali.

Setelah tukang selesai, kami melihat lagi rumah itu. Ternyata masih ada tumpukan-tumpukan barang yang tidak terpakai.

Semua kami bakar termasuk tempat tidur kayu, meja, almari dan semua barang yang tersisa. Tinggal tumpukan kayu ulin yang bersandar di ruang samping dapur yang masih tersisa, karena kayu ulin itu keras dan sepertinya belum terpakai jadi kami biarkan saja.

Setelah semua beres kami cuci dinding dan lantai rumah agar bersih. Agar tak ada binatang yang sembunyi di balik dinding yang berkayu rangkap, jadi ada rongga di antara dua kayu dinding itu.

Hari pertama kami bermalam di rumah kontrakan yang baru, suara riuh sekali terdengar sepanjang malam sampai kami tak bisa tidur, padahal jam 5 pagi suami-suami sudah harus berangkat kerja.

Suara riuh itu semacam orang marah banting-banting barang berasal dari semua penjuru rumah, baik depan maupun belakang, bahkan dari kamar yang letaknya bersebelahan dengan kamar yang kami tempati. Saya dan suami yang tak bisa tidur hanya terus berdoa, semoga suara-suara itu segera hilang dan tidak mengganggu kami lagi.

Menurut tetangga belakang rumah yang asli orang sana, rumah itu memang angker dan beberapa tahun tidak ada penghuninya. Dulu rumah itu ditempati keluarga salah seorang yang punya usaha tambang ilegal, sekarang sudah pindah entah ke mana karena mereka pendatang juga.

Di depan rumah sebelah kiri terdapat pohon mangga kweni yang daunnya rimbun dan buahnya sangat lebat, kata tetangga ada kakek tua yang menjadi penjaga pohon kweni tersebut. Jadi para tetangga jarang ada yang berani mengambil buah kweni walaupun berbuah lebat dan rumah tak berpenghuni.

Di samping rumah, sebelah kamar persis ada pohon nangka yang tidak begitu besar namun berbuah banyak dan lumayan besar- besar. Tetangga juga tak ada yang berani mengambilnya.

Di samping sebelah kanan, dekat ruang makan ada kolam entah kolam apa, yang jelas seluruh permukaan kolam penuh dengan bunga teratai yang berbunga ungu.

Di pinggir kolam ada serumpun pohon lengkuas yang cukup lebat tingginya hampir semeteran, di sisi kolam yang lain ada serumpun pohon pisang maholi yang cukup lebat juga. Walau tidak begitu tinggi namun pisangnya sering sekali berbuah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun