Mendengar suara takbir seperti ini, ingatanku pada Almarhum bapak kembali hadir. Saat aku kecil dulu petasan belum begitu dilarang. Bapak selalu merayakan malam takbiran dengan membunyikan petasan yang sudah direnteng panjang diikatkan pada tiang bamboo yang tinggi. Berbagai ukuran petasan direnteng menghasilakn irama suara yang berlainan bila sudah berbunyi. Ramai sekali. Namun itu dulu, sekarang petasan sudah dilarang karena membahayakan keselamatan, tak banyak faedahnya.
Saya kira cukup sekian persiapan menjelang lebaran besok, kami akan segera beristirahat  agar bisa bangun pagi-pagi menyiapkan segala sesuatunya.
Terima kasih, tak lupa Dinda Pertiwi mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H, mohon maaf lahir dan batin, semoga Allah SWT. Menerima ibadah kita blan Ramadan, Taqobballahu minna wa minkum.
Allahu akbar Allahu akbar, Allahu akbar Walillahilham.
Kudus, 14 Juni 2018
Salam hangat selalu
Dinda Pertiwi