Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Slamatan Among Tuwuh" dan Siraman dalam Tradisi Adat Jawa

7 November 2017   11:56 Diperbarui: 7 November 2017   18:09 5313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini berbagai upacara adat di Kediaman Pak Jokowi sudah terlihat  cukup semarak. Selayaknya masyarakat Jawa lainnya, Mantu merupakan tanggung jawab orang tua mempelai wanita, untuk mengantar putrinya menuju mahligai rumah tangga dan membentuk keluarga  atau brebayan menghasilkan keturunan untuk meneruskan kelangsungan silsilah keluarga. Kalau untuk pria acaranya biasa disebut dengan "Ngunduh Mantu" dan bukan jadi rangkaian yang utama seperti yang terjadi pada keluarga pengantin wanita.

Sebenarnya, acara sudah dimulai beberapa hari sebelumnya. Seperti Rosulan untuk meminta kelancaran dan doa restu kepada para sesepuh dan kepada Tuhan Yang Maha Agung. Biasanya bancaan acara Rosulan ini berupa ayam ingkung utuh. Acara Rsoulan biasanya hanya dihadiri keluarga dan tetangga dekat saja.

Kegiatan persiapan mantu pun mulai dilakukan setelah Rosulan ini. Para saudara dan tetangga biasanya sudah mulai berdatangan untuk membantu dan meramaikan kegiatan mantu tersebut. Besok paginya  diadakan acara hajatan atau kenduri. Biasanya acara ini dihadiri para tetangga dan saudara dalam cakupan yang lebih luas, bahkan untuk saudara dan kerabat yang agak jauh dan tidak bisa hadir perlu diantarkan berkat dari hajatan ini. Berkat hajatan biasanya berisi nasi lengkap dengan lauk-pauk dan jajan atau snack, sebagai tanda undangan untuk hadir di acara resepsi nantinya.

Pemasangan tarup atau tenda pun dimulai, diawali dengan Slametan Among Tuwuh.

dokumen pribadi pernikahan Ica-Aji
dokumen pribadi pernikahan Ica-Aji
Slametan among  tuwuh yang diselenggarakan keluarga wanita, bertujuan untuk memohon keselamatan. Pada upara pernikahan nantinya, yang  telah menguras tenaga dan pikiran.

Among tuwuh adalah sarana mengemban sejarah keluarga. Among berate mengemban dan tuwuh berarti tumbuh atau berkembang. Karena dalam pernikahan itu diharapkan akan lahir generasi atau keturunan yang dapat menurunkan perkembangan sebuah dinasti keluarga.


Pasang tarup agung di depan rumah keluarga mempelai wanita secara simbolis dilakukan dengan pemasang  bleketepe. Sebagai tanda pemberitahuan kepada masyarakat luas kalau  di rumah tersebut ada mantu, maka keluarga yang bersangkutan akan mendapat hak-hak yang istimewa, untuk memulai keramaian demi berlangsungnya acara.

dokumen pribadi- bekletepe
dokumen pribadi- bekletepe
Bleketepe yang terbuat dari ayaman daun kelapa harus digantungkan  di atas gapuro yang akan dilewati para tamu, bertujuan mengusir roh jahat yang akan mengganggu jalannya acara pernikahan nantinya.

Dalam acara pemasangan bleketepe, biasanya disiapkan sesaji khusus, yang berupa nasi tumpeng, buah-buahan termasuk pisang dan kelapa. Berbagai lauk-pauk, kue-kue, minuman, bungan dan jamu, tempe, daging kerbau, gula kelapa dan sebuah sentir atau lentera.

Selain itu ada sepasang tebu wulung, yakni tebu yg berwarna ungu. Tebu yang mempunyai makna anteping kalbu atau tekad yang bulat. Sedangkan wulung artinya mulus matang.  Diharapkan kedua mempelai mempunyai pikir yang matang, tekad yang bulat, dan pantang mundur dalam menempuh kehidupan berumah tangga kedepannya.

Dalam bleketepe, ada dua buah cengkir, yaitu kelapa gading yang masih muda, dan berwarna kuning. Cengkir mempunyai makna kecenging pikir, atau kemauan yang keras. Diharapan kedua mempelai mempunyai kemauan yang keras untuk mencapai tujuan hidup yang bahagia dan harmonis.

dokumen pribadi ,pisang raja dan cengkir
dokumen pribadi ,pisang raja dan cengkir
Kelengkapan bleketepe seperti: beringin, mojokoro, alang-alang dan dadap srep, mengandung makna agar pasangan tersebut tumbuh kuat  dalam kehidupan berkeluarga.

Sarana tarup yang sering disebut tuwuhan terdiri dari sepasang pohon raja yang tengah berbuah, mempunyai makna agar mempelai seperti raja dapat mempimpin keluarga atau masyarakat dengan sebaik-baiknya. Seperti pohon pisang yang dapat tumbuh dan hidup dimana sajamenyesuaikan diri dengan masyarakat.

Kelengkapan tarup lainnya, seperti daun beringin, daun mojo, daun koro, daun andong. Maknanya agar mempelai dapat menjadi pengayom bagi lingkungannya, sehingga dapat berjalan dengan selamat segala sesuatunya.

Siraman

air dari tujuh sumber mata air
air dari tujuh sumber mata air
Siraman dalam upacara pernikahan dimaksudkan untuk mempersihkan  sepasang calon pengantin, baik lahir maupun batin. Upacara  siraman dilakukan di rumah masing-masing mempelai dan sebelum acara midodareni. 

dokpri- siap siraman
dokpri- siap siraman
Barang-barang yang harus disiapkan untuk acara siraman ini antara lain: tempat air yang besar yang biasanya terbuat dari tembaga atau perunggu, air yang berasal dari tujuh sumber mata air atau sumur, kembang setaman (terdiri dari mawar, melati, kantil, kenanga yang ditaruh di air yang dipergunakan untuk mandi). Bedak basah lima warna (berfungsi sebagai sabun), sampo tradisional yang terbuat dari merang, air kelapa dan jeruk nipis. 

Dua kelapa yang diikat menjadi satu, kursi kecil yang ditutup dengan tikar tua, kain putih dan beberapa dedaunan, dlingo-bengkle, kain bangun tulak empat pola, kain tenun lurik, dengan pola yuyu sekandang dan pola watu, selemabar kain putih yang dipakai saat siraman, dan kain batik dengan motif grombol dan nagasari, serta handuk, kkendi dan gayung.

dokpri siraman Ica
dokpri siraman Ica
Dalam siraman, ada tujuh daftar orang-orang yang akan ikut memandikan pengantin putri, seperti orang tua pengantin, dan kerabat yang dituakan dan dihormati dalam keluarga tersebut.  Tujuh dalam bahasa Jawa berarti pitu, merekalah yang diharapkan dapat memberi pitulungan atau pertolongan .

dokpri - sungkeman sebelum siraman
dokpri - sungkeman sebelum siraman
Sebelum acara siraman dimulai pengantin melakukan sungkeman terlebih dahulu kepada kedua orangtua sebagai bentuk ijin akan kesiapannya untuk berumah tangga dan mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah mengasuh dan membesarkannya sampai saat ini.

dokpri- menuju tempat siraman
dokpri- menuju tempat siraman
Selesai siraman mempelai akan digendong oleh kedua orangtua untuk dibawa masuk kekamar dan siapa untuk dirias, dengan lebih dahulu melakukan acara ngerik rikmo atau menggunting rambut mempelai putri. Ngerik artinya mencukur rambut-rambut halus dimuka dengan menggunakan pisau cukur. Setelah itu rambut yang   hasil kerikan itu beserta uborampe dipendam di halaman oleh kedua orang tua.

dokpri - Gendongan setelah siraman
dokpri - Gendongan setelah siraman
Selesai siraman diadakan acara selamatan tumpeng gobyong yang terdiri dari sego golong, jajan pasar, jenang sengkolo abang putih, dan pisang raja. Tumpeng gobyong mempunyai arti bisa mengayomi keluarga. Sego golong artinya rejeki gemlondong. Jajan pasar artinya supaya lancar segala upaya yang ditempuh dalam berumah tangga nantinya. Jenang sengkolo artinya, hilang segala sengkolo atau halangan dan rintangan.

dokumen pribadi- jajan pasar untuk siraman Ica
dokumen pribadi- jajan pasar untuk siraman Ica
Dilanjutkan dengan acara dodol dawet, yaitu kedua orang tua pengantin menjual dawet dan pembelinya tidak menggunakan uang tetapi menggunakan kereweng atau pecahan kendi yang tadi dipergunakan untuk siraman.

dokpri kendi sudah pecah
dokpri kendi sudah pecah
Dodol dawet  oleh ibu mempelai dibantu ayah mempelai sebagai simbol kerjasama yang baik kedua orang tua dalam mengasuh putra-putrinya, dan cendol yang bulat menandakan tekad bulat orang tua untuk menikahkan putrinya.

dokpri- dodol dawet siraman Ica
dokpri- dodol dawet siraman Ica
Setelah selesai melakukan serangkaian acara siraman pada siang harinya, prosesi selanjutnya yang harus dilakukan oleh pengantin yang menggunakan adat Jawa adalah malam Midodareni yang dilaksanakan pada malam hari.

Foto-foto di atas adalah saat siraman dalam prosesi pernikahan ponakan saya, Intan Marissa P dan Satrio Bimo Aji setahun yang lalu, saat mereka sudah dikaruniai seorang putra dan Mama Icha saat ini sudah menghadap Tuhan Yang Kuasa, Al-fatehah buat mama Icha.

Kudus, 7 November 2017

salam hangat, Dinda Pertiwi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun