Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekolah atau Kuliah, Saat Tepat Menjalin Pertemanan

21 Oktober 2020   14:45 Diperbarui: 21 Oktober 2020   17:32 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: www.istockphoto.com

Tim kreatif salah satu TV Swasta Nasional tanpa sengaja mempertemukan seorang laki-laki dan perempuan yang mendapat sebutan "Sadgirl dan Sadboy". Acara pertemuan itu diunggah di youtube ternyata esok paginya menjadi viral didunia maya. Kisah percintaannya sama-sama kandas, tidak berjodoh sampai ke pelaminan, karena bersanding dengan orang lain.

Hal yang menarik, tali silaturahmi tetap terjaga, dengan kebesaran jiwa menghadiri acara pesta pernikahan mantan kekasihnya. Sanggup melepas dengan ikhlas, secara kekeluargaan dan perdamaian untuk mengakhiri kisah asmaranya. Dampak terjalinnya silaturahmi dan keikhlasan ternyata luar biasa, mendapat hadiah, kejutan dan kebahagiaan. Dari pertemuan yang fenomenal, spontan, tanpa skenario manusia , diluar dugaan job dan rejeki mengalir deras.  

Namun tidak semua orang yang mempunyai nasib ditinggal kekasihnya nikah berdampak kebanjiran job dan rejeki. Artinya rejeki, jodoh, dan maut itu misteri, yang hanya diketahui olehNya. Setiap orang dapat membuat skenario kehidupannya, namun skenario Allah lebih indah dan menyenangkan bila mampu mencermati dan merasakan atas ketiap kejadian. Tidak pernah ada yang menyangka pertemuan kedua artis tersebut dapat membuka pintu-pintu rejeki dari arah yang tidak pernah diduga-duga sebelumnya.

Terlepas dari pertemuan di acara TV tersebut akan berjodoh atau masih memantaskan diri, pastinya ada "Makcomblang" sebagai mediatornya, yaitu tim kreatif dan host. Istilah makcombang menurut KBBI adalah  perantara pencari jodoh, perantara yang menghubungkan atau mempertemukan calon suami istri. Jaman dulu sebelum era digital ada biro jodoh sebagai badan usaha jasa untuk menjodohkan pria atau wanita untuk mencari pasangan. Alasan orang menggunakan jasa perjodohan baik yang konvensional maupun online , karena waktu sekolah/kuliah fokus menggapai cita-cita. Akibatnya tidak sempat menjalin pertemanan secara intens, tetapi "kutu buku".

Setelah lulus sekolah/kuliah sibuk mengejar karir membahagiakan orangtua/keluarga dan diri sendiri. Umur pun terus berjalan, sehingga ruang lingkup pergaulan semakin terbatas. Tidak seperti saat masih sekolah/kuliah hubungan pertemanan dapat lintas fakultas, universitas, daerah, bahkan negara. Masa-masa sekolah/kuliah adalah saat yang tepat untuk menjalin pertemanan sebanyak-banyaknya. Mengenali sikap, sifat, karakter, perilaku, latar belakang keluarga dan lingkungan sosialnya saat berinteraksi di organisasi sekolah/kampus. Sekolah/kampus tempat ideal untuk menjalin hubungan pertemanan lebih serius menuju pernikahan, mengingat usianya sudah lebih dari 18 tahun sebagai syarat minimum usia pernikahan.

Namun perlu diingat, kuliah tetap nomor satu, tetap harus menjaga diri, kehormatan, nama baik keluarga walau sudah ketemu tambahan hatinya. Hal ini agar tidak mengecewakan orang tua yang susah payah membeayai sekolah/kuliah. Sambil kuliah bisa dapat mengamati teman-temannya dari segi "bobot" (kualitas diri lahir batin, keimanan, kecakapan dan perilaku). "Bibit" yaitu asal usul garis keturunan keluarga, bukan berarti harus berdarah biru (keturunan ningrat). Latar belakang orang tua, bagaimana dan oleh siapa dididik. "Bebet" (bebedan) artinya cara perpakaian, penampilan yang dapat menunjukkan status sosial seseorang.


Tidak ada larangan nikah di masa kuliah, hanya perlu daya juang dan semangat lebih keras untuk menyelesaikan kuliah meraih gelar kesarjanaan. Harus dapat membagi waktu antara kuliah dan mengurus keluarga, apalagi kalau sudah mempunyai anak, permasalahan semakin kompleks. Oleh karenanya saat sudah menemukan tambahan hati, untuk menikah bukan sekedar modal cinta suci, tetapi persiapan mental, lahir batin, dan finansial.

Masalahnya, masa sekolah/kuliah belum menemukan kecocokan dalam menjalin pertemanan, kuper,  sibuk berkarir dan usia terus bertambah angkanya. Apakah harus di makcombangi teman, sahabat, orangtua, saudara, atau melalui makcombalng online yang saat ini marak ?. Layanan kencan online yang marak saat ini harus ekstra hati-hati, sering yang tertulis dalam aplikasi itu tidak semuanya benar. Perlu ada verifikasi kebenaran tanpa menyinggung harkat, martabat dan perasaannya. Artinya tidak langsung jatuh cinta pada pandangan pertama apalagi lewat online, agar tidak menyesal di kemudian hari.  

Kasus yang barusan terjadi menggunakan aplikasi online berakhir tragis. Pembunuhan berencana dapat menjadi pembelajaran sangat berharga bagi siapa saja. Dalam kencan online ada saja yang menyalah gunakan untuk mencari keuntungan pribadi. Tujuan awalnya untuk membantu mempertemukan para jomblo berkenalan, bila cocok berlanjut menjadi pasangan hidupnya. Namun tidak semua mengajak kenalan, tetapi justru merampok nyawa dan harta benda. Bagi yang pernah menggunakan layanan ini dianggap praktis, mudah dan murah. Profil diri yang dilandasi kejujuran, ketulusan sebagai pintu kesuksesan.

Tahun 1978 belum ada makcomblang secara online, sehingga tidak mempunyai pengalaman mencari pasangan lewat dunia maya, tetapi nyata langsung ketemu. Makcomblangnya sahabat kuliah mempertemukan teman hidup lintas fakultas satu universitas. Perjalanan mengenal pribadi, dan keluarganya selama 5 tahun berakhir di pelaminan. Tujuannya membina keluarga bahagia, sejahtera lahir batin, yang diridhoi orang tua, mengikuti perintah dan menjauhi laranganNya. Selama 38 tahun perjalanan hidup dalam ikatan perkawinan dikarunia 4 (empat) anak, 5 (lima) cucu yang lucu-lucu adalah karunia terindah dariNya dan kekayaan yang tidak ternilai harganya.

Yogyakarta, 21 Oktober 2020 Pukul 14.38 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun