Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta, petani

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tradisi Ngasak saat Panen Semakin Populer

19 Agustus 2025   19:06 Diperbarui: 20 Agustus 2025   14:18 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Panen Padi. (Foto: Kompas/Bahana Patria Gupta)

Penentuan waktu panen yang tepat menentukan hasil panen yang berkualitas. Namun terkadang saat panen raya, mesin combine harus antre sehingga ini juga menjadi penentu waktu panen, jumlah hasil panen dan harga gabah.

Ilustrasi tanaman padi sudah kering baru dipanen. Foto dokumen pribadi
Ilustrasi tanaman padi sudah kering baru dipanen. Foto dokumen pribadi

Ngasak Tradisi saat Panen

Saat proses panen baik secara tradisonal dengan sabit atau mesin combine, ada padi yang tertinggal. Tanaman yang tertinggal ini menjadi sasaran para pengasak. 

Pengasak adalah orang yang melakukan ngasak di lahan sawah yang telah panen. Ngasak itu sendiri merupakan kegiatan memungut tanaman padi atau gabah yang tertinggal saat panen utama.

Ngasak merupakan tradisi lokal yang dilakukan secara turun- temurun oleh sebagian kecil masyarakat. Dulu ketika memanen memakai sabit dan merontokkan secara tradisional, pengasak adalah ibu-ibu yang tidak memiliki sawah dan bukan buruh tani. 

Buruh tani tidak sempat untuk ngasak karena mereka menyabit, merontokkan dari lahan satu ke lahan lainnya. Mereka mendapat upah berupa gabah dengan perhitungan 1 : 9. Setiap 9 kilogram untuk pemilik lahan, 1 kilogram untuk buruh tani. 

Sejak mesin pemanen (Combine Harvester) hadir, buruh tani terutama ibu-ibu tidak memiliki upah panen berupa gabah. Ini tentunya memengaruhi perekonomian keluarga.  

Sekarang ibu-ibu baik yang memiliki sawah atau tidak, melakukan ngasak. Mereka memungut sisa padi dari lahan satu ke lahan lainnya. 

Menurut pengakuan salah seorang pengasak selana 3 hari bisa mendapat gabah 1 sak dengan berat sekitar 45-52 kilogram. Ngasak ini pekerjaan sampingan yang menjanjikan saat panen.

Hasil ngasak ini bisa dijual atau diselep untuk konsumsi pribadi. Jika dijual pengasak bisa mendapat uang sekitar Rp320 ribu sampai Rp365 ribu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun