Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seperti Apakah Tradisi Gegawan yang Sempat Hilang Saat Pandemi?

19 Januari 2022   16:23 Diperbarui: 22 Januari 2022   15:30 2261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gawan setelah dicatat akan diisi balen di sanggan | Foto Sri Rohmatiah

Catatan yang perlu kita ingat, hajatan itu tidak ada yang untung. Untungnya kita dapat menantu atau anak telah dikhitan. Jadi jangan berharap keuntungan jika selesai hajatan.

Penunggu sanggan dari warga RT setempat | Foto Sri Rohmatiah
Penunggu sanggan dari warga RT setempat | Foto Sri Rohmatiah

Gawan jangan lupa dicatat, karena ketika tamu undangan itu punya hajat, kita harus mengembalikan barang gawan tersebut dengan jumlah yang sama. Jangan main ghosting ya, kalau tidak mau jadi trending topic di desa. 

Mari kita lestarikan tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu, tujuannya untuk saling membantu dan meningkatkan kekeluargaan.

Terima kasih telah membaca...

Salam, 

Sri Rohmatiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun