Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sebelum Mendaki ke Gunung Lawu, Bukit Mongkrang Sangat Cocok untuk Pendaki Pemula

30 Maret 2021   17:28 Diperbarui: 31 Maret 2021   10:01 1727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Mongkrang, Dokumen Pribadi

Sejak dibuka tahun 2019, Bukit Mongkrang menjadi tujuan baru bagi para pecinta alam. Terutama mereka yang baru memulai pendakian. Seperti putri saya yang belum genap usia 17 tahun. Dia baru pertama melakukan pendakian.

Bagi saya ini bukan yang pertama mendaki, tetapi termasuk yang pertama mendaki bersama putri saya dan teman-temannya. Dua puluh tiga tahun yang lalu saya sering melakukan pendakian ke Gunung Ciremai, Jawa Barat.

Bukan waktu yang tepat sebenarnya mendaki pada musim hujan dan usia jelita (Jelang Lima puluh Tahun), hehe .... Apalagi saya telah resign selama itu. Namun, setelah browsingbukit Mongkrang hanya memiliki ketinggian 2194 MDPL dan lokasi jalan yang tidak rumit. Saya memberanikan diri melangkahkan kaki dengan gagah.

Untuk menuju Bukit Mongkrang, berangkat dari rumah, Madiun sekitar pukul 7 pagi. Dua jam kemudian tiba di Desa Godosuli Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Tidak sulit menemukan lokasi karena berada di selatan jalan raya Tawangmangu. Pendakian bisa dimulai dari Telogo Dlingo dekat Cemara Kandang.

Pintu masuk desa kecil, hanya cukup satu mobil. Keluar masuk kendaraan dibuat satu jalur. Dari lapangan parkir, akan melewati perkebunan penduduk kurang lebih 1 km menuju loket. Untuk melakukan pendakian setiap orang dikenai biaya Rp.10.000.

Butuh waktu sekitar 1-2 jam perjalanan menuju puncak Mongkrang 1, tergantung berapa lama kita berhenti di tiap pos. Ada 3 pos yang bisa dijadikan tempat istirahat, kalau lapar dan haus tiap pos ada warungnya. 

Menurut ibu warung yang saya ajak berbincang, dia tiap hari naik turun untuk berjualan di pos Bukit Mongkrang. Jadi sangat wajar jika harga makanan sedikit berbeda. Namun, menurut saya masih terjangkau di saku anak muda yang suka berkelana. Buktinya warung itu tidak pernah sepi. Selalu ramai dikunjungi para pendaki.

Jika ingin hemat, kita bisa bekal makanan sendiri, tetapi, tetap harus menjaga kebersihan. 

Ada semboyan bagi pendaki, "Tidak mengambil apa pun selain foto. Tidak meninggalkan apa pun selain jejak, dan tidak membunuh apa pun selain waktu."

Semboyan tersebut alangkah baiknya diterapkan disetiap tempat, supaya tempat wisata tetap bersih. Setuju kan?

Puncak bukit Mongkrang tertinggi ada di sebelah selatan lagi. Namun, untuk menuju ke sana harus menggunakan jasa pemandu karena belum ramai seperti puncak Mongkrang 1. Dari puncak Mongkrang 1 ada dua anak panah yang menunjuk ke puncak Mongkrang 2 dan puncak Jobolarangan.

Bagi pemula apalagi perempuan cukup sampai puncak Mongkrang 1. Selain jalur pendakian yang mudah ditapaki, lebar dan tidak perlu khawatir tersesat. Dari puncak Mongkrang 1 tetap kita bisa melihat panorama alam yang indah. Apalagi jika pendakian dilakukan pada musim kemarau.

Dukuman Pribadi
Dukuman Pribadi
Dari puncak, jika cuaca cerah kita bisa melihat gunung-gunung yang menjulang tinggi berbaris. Kita juga bisa melihat keindahan gunung Lawu. Namun, karena cuaca yang tidak bersahabat, saya hanya bisa melihat kabut putih saja. Ketika perjalanan turun pun hujan lumayan deras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun