Siapa yang tidak kenal mi? Mi menjadi salah satu makanan yang disukai masyarakat di seluruh dunia. Semangkuk mi hangat bisa menjadi santapan yang nikmat kala lapar. Mungkin Anda pernah mengalaminya ketika kuliah atau uang makan menipis. Memasak mi adalah solusinya.
Hal ini juga pernah bahkan sering dilakukan Ibu saya ketika krisis akhir bulan melanda. Kalau ingin makan daging atau yang enak-enak, katanya, "Nunggu Bapak dapat gaji!" Padahal tahu gaji pegawai zaman dulu cukup untuk makan sederhana saja. Bersyukur karena semangkuk mi juga bisa menjadi makanan yang penuh berkah.
Menyiapkan mi instan yang sudah satu paket dengan bumbu disiram air panas sudah mendatangkan kenikmatan. Namun, setelah menikah kita ingin berkreasi dengan makanan kering ini supaya lebih nikmat dan sehat. Walaupun kita tahu mi bukan satu-satunya makanan yang sehat jika dikonsumsi berlebih.
Saya akan mencoba memasak mi sederhana menjadi enak dan mewah ala emak-emak:
Kita terkadang ada stok sayuran segar di kulkas. Sawi, brokoli, kubis, wortel, bawang daun, tomat. Semuanya bisa digunakan untuk pelengkap dalam semangkuk mie yang akan kita buat.
Jika tidak ada di kulkas, kita bisa belanja di warung sayur terdekat. Sekarang sepertinya kita tidak sulit mendapatkan sayuran hijau. Pekarangan bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran.
Telur
Untuk memenuhi kebutuhan protein, kita bisa menambahkan telur pada semangkuk mi. Jika suka dengan telur direbus boleh saja, tetapi cukup memakan waktu. Lebih cepat dan praktis telur itu dipecah direbus bersama mi atau sayuran. Digoreng kering seperti oseng-oseng, itu juga cara memasak telur yang cepat. Terserah kita mau direbus atau digoreng. Selain telur, kita juga menambahkan sosis, tahu putih.