Ada yang lain dari biasanya di Hotel Narita, Tulungagung kemarin (30/11). Meetingroom Narita Hotel cukup ramai dengan pengunjung dengan pakaian merah-merah. Struktural PDI Perjuangan sedang ada kegiatan rupanya. Tampak Anggota DPR/MPR RI Periode 2019-2024, Sri Rahayu, ditengah-tengah peserta rapat.
Sri Rahayu sengaja mengundang struktural PDI Perjuangan untuk kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan sekaligus untuk menjaring aspirasi masyarakat dari bawah untuk dibawa ke Jakarta sebagai bahan pertimbangan kebijakan selanjutnya.
Wakil Ketua Komisi IX ini banyak menyampaikan pesan kepada 150-an peserta kegiatan untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tantangan saat ini lebih berat dari sebelumnya, karena Pancasila sebagai dasar negara sudah mulai pudar terutama pada generasi milenial. Banyak dari mereka yang telah tertipu oleh jargon-jargon radikalisme sehingga tidak berfikir jernih dalam menyikapi kondisi yang ada saat ini, sehingga cenderung menciptakan perpecahan antar sesama bangsa.
"Pancasila harus terus kita lestarikan, karena Pancasila menjaga kita dari Perpecahan dan Radikalisme", ungkap Anggota Fraksi PDI Perjuangan dari DAPIL VI Jawa Timur ini. Disambut tepuk tangan gemuruh dari peserta kegiatan yang berlangsung sejak siang hari itu.
Selain Sosialisasi Empat Pilar, kegiatan ini dimanfaatkan pula untuk menjaring ide dan gagasan dari bawah untuk membangun indonesia lebih baik dimasa depan. Banyak usul dan gagasan yang muncul dari peserta dalam sesi tanya jawab, terutama dalam hal menjaga keutuhan NKRI.
Walaupun dengan jumlah peserta yang cukup banyak, kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan ketetapan pemerintah di masa pandemi corona ini. Kepada setiap peserta di kenakan aturan wajib Masker, jaga Jarak dan Cuci tangan dengan disinfektan agar kemungkinan terjadinya penyebaran virus yang hingga saat ini masih diproses vaksinnya ini dapat dicegah dengan sempurna.
Diakhir acara, Sri Rahayu titip pesan penting kepada seluruh peserta untuk tetap menjaga silaturahmi dan komunikasi antar sesama agar tercipta ketertiban masyarakat yang nyata. (ERN)
